Rabu, 09 Februari 2011

Mi Instan Zaman Purba

Siapa yang tak kenal dengan mi instan. Hampir di semua toko pasti ada saj yang menjual produk ini. Lepas dari pro dan kontra mengenai bahaya mengkonsumsi mi instan, ternyata mi instan sudah pernah ada sejak 2.500 tahun yang lalu. Hemm...ternyata mi instan juga punya nenek moyang ya...

Para peneliti telah menemukan mi yang sudah sangat lama terkubur di sebuah pemakaman China. Bersama mi instan juga ditemukan mayat yang telah diawetkan, serta makanan-makanan lain seperti bubur, dan kue kering.

Para ahli meyakini bahwa penemuan itu sudah mencapai umur 2.500 tahun. Di kuburan itu, gundukan mi ditemukan dalam sebuah mangkuk tembikar, di atas kepala kambing (mungkin memiliki makna khusus). Dalam mangkuk yang lainnya juga ditemukan bubur, kue kering berbentuk bulan sabit yang menyerupai kue bulan pada era China modern saat ini.

Analisa kimia mengenai tepung tersebut, terungkap bahwa bahan yang dipakai adalah sejenis biji padi-padian biasa. Produk-produk lain seperti bubur dan kue-kue kering juga berasal dari padi-padian yang telah dihaluskan, direbus, dan dibakar.

Metode pembakarannya juga tidak seperti metode pembakaran tradisional pada makanan China kuno. Dengan api dan batu gerinda, butiran-butiran makanan berskala besar dimasak menjadi makan pokok.

Penemuan roti juga mengindikasikan bahwa, orang China adalah pembuat roti pertama. Sebab, kue-kue tersebut dibuat menggunakan tungku pembakaran yang mirip oven.
Sebelumnya, para peneliti meyakini bahwa orang Mesir adalah orang pertama pembuat roti. Di perkirakan memiliki usia yang sama dalam pembuatannya. Setidaknya di China sudah memiliki peralatan yang lebih kompleks.

Selain itu di kompleks situs arkeologi Laija juga ditemukan mi yang telah berusia sekitar 4.000 tahun. Juga teridentifikasi bahan-bahannya terbuat dari padi-padian. Dalam hal ini, mi yang ditemukan memiliki tekstur yang lebih tipis, lembut, dan panjangnya sekitar 50 cm dan berwarna kuning. "Mi ini mirip dengan mi La-Min, yaitu sebuah mi tradisional China yang dibuat dengan cara menekan dan menarik adonan secara berulang-ulang menggunakan tangan" kata Houyuan Lu dan rekan-rekannya yang melakukan penelitian dari Institut Geologi dan Fisika Chinese

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Friends