Minggu, 24 April 2011

Ternyata Buah Tomat Ampuh Mengatasi Jerawat


Si merah segar ini bisa membuat kulit terlindung dari kerusakan akibat sinar matahari yang menyebabkan penuaan dini. Tomat yang banyak dipakai untuk memasak ini, kaya akan zat antioksidan yang disebut likopen. Ia akan membuat kulit terlindung dengan cara menetralkan molekul yang merusak struktur kulit. Selain itu tomat juga memiliki kandungan anti radang untuk mengatasi kulit terbakar.
Siapa juga yang nggak kenal sama buah tomat. Hampir di manapun kita berada pasti nggak bakal kesulitan menjumpai buah yang satu ini. Selain sebagai bahan tambahan masakan ternyata buah tomat juga memiliki fungsi lain yang lebih lengkap. So, nggak cuma  sekedar untuk dimakan aja, tapi juga untuk berbagai macam resep penyembuhan penyakit dan produk kecantikan. Wah, anfaat apa saja sich yang bisa kita dapat dari buah tomat. Salah satunya adalah sebagai obat paling mujarab untuk mengatasi masalah jerawat kita. Hmm...penasaran kan? Ini udah aku buktikan sendiri gimana keampuhan buah tomat ini bekerja secara alami, sehingga jerawatku pun berangsur sembuh dan hilang sama sekali. Keunggulannya adalah, terapi tomat ini cocok untuk semua jenis kulit, yaitu kulit normal/kering maupun kulit yang berminyak. Kulit berminyak cenderung lebih mudah berjerawat lho. So, perlu perawatan khusus.
Ini dia caranya :
1. Siapkan 1-2 buah tomat segar yang berwarna merah. Menurut banyak literatur, buah tomat yang berwarna merah 5 kali lebih tinggi kandungan vitamin A dan C nya dibandingkan dengan tomat yang masih berwarna hijau atau kuning. Maksudnya biar proses penyembuhan jerawat bisa lebih maksimal. Kandungan Lycopene yang tinggi dipercaya sebagai penanggung jawab penuh untuk menangkal radikal bebas. Entah itu dari makanan yang kita makan ataupun dari luar semisal polusi udara. 
2. Cuci sampai bersih lalu hancurkan hingga menyerupai jus tomat. Bedanya, jangan tambahkan air biar nggak terlalu encer, karena nantinya jus tomat itu akan dibuat masker wajah.
3. Sebelum dioleskan ke wajah. sebaiknya wajah dibersihkan dulu pakai air hangat biar kotoran dan minyak terangkat agar proses filtrasi sari tomat ke dalam kulit menjadi lebih mudah.
4. Oleskan pada wajah, pagi hari biarkan kira-kira 5 menit sebelum beraktivitas. Biarkan terjadi proses penyerapan pada kulit wajah. Pada malam harinya, lakukan hal yang sama namun biarkan prosesnya agak lama kira-kira 1 jam.
5. Setelah itu cuci muka dengan air hangat plus sabun muka yang cocok. Aku dulu pakai sabun Garnier yang tersedia di Mini Market.
6. Keringkan dengan handuk halus agar kulit wajah tidak iritasi. Lalu lanjutkan langkah berikutnya yaitu bersihkan muka dengan menggunakan susu pembersih muka dan face tonic. Saya sarankan pakai face tonic mawar Mustika Ratu. Ini bisa kamu lakukan sebelum memakai masker tomat atau sesudahnya. Pakai sebelum untuk membersihkan kotoran wajah semisal debu atau make up. Sesudahnya untuk membersihkan sisa sabun dan melembabkan.
Nikmati sensasi segarnya memiliki kulit yang sehat setelah mendapatkan nutrisi dan relaksasi dari buah tomat yang kaya akan antioksidan. Selain jerawat berangsur pulih, keuntungan lain adalah membuat kita tampak awet muda. Tentu saja nggak boleh setengah-setengah ngejalaninya. Paling nggak, hasilnya baru terlihat setelah rutin 2-4 minggu melakukan tips ini. Nggak cuma jerawat aja yang hilang, flek hitam pun semakin memudar. Tips pendukung lainnya adalah kurangi stres dan perbanyak minum air putih. Selain itu olahraga teratur juga penting untuk menjaga agar metabolisme tubuh tetap seimbang.
Selamat Mencoba....

Minggu, 10 April 2011

Jangan Malu Bergigi Tonggos, Ya...



Kayaknya, gigi tonggos emang jadi salah satu masalah serius bagi kita yang kebetulan diganjar memiliki gigi nongol. Saking khawatirnya, ibu-ibu juga sangat antusias memonitor pertumbuhan gigi anak-anaknya. Kekhawatiran semacam itu wajar aja sih, sebab itu semua demi pergaulan anak nantinya. Lalu gimana dengan kita yang sudah terlanjur memiliki bentuk gigi dengan posisi nongol ke depan saat usia telah dewasa?
Emang sih, kebanyakan kita sebenarnya nggak suka kalo kiat punya gigi nongol. Tentu saja sangat mengganggu penampilan kita kan. Kita merasa nggak PD dengan kondisi fisik kita. Hasilnya, kita bakal merasa seakan-akan memikul beban berat dan terbatas melakukan aktifitas, terutama saat berinteraksi dengan orang lain. Pikiran kita selalu diliputi rasa ketidaknyamanan yang nggak ada ujungnya. Mengapa kita yang memiliki gigi tonggos cenderung berfikir dan melakukan hal yang demikian?

Berikut alasan mengapa seseorang merasa nggak suka kalau bergigi tonggos. Setidaknya ada 5 alasan umum yang sering menjadi persoalan serius.
1.    Mengganggu penampilan.
Kita beranggapan bahwa dengan gigi tonggos, penampilan kita menjadi kurang sempurna dimata orang lain. Wajar sih, kalau kita berfikiran begitu, karena memang pada kenyataannya orang yang memiliki gigi tonggos dengan orang yang memiliki gigi normal dikatakan lebih baik yang bergigi normal. Penampilan memang sangat dibutuhkan untuk berinteraksi dengan orang. Tapi, apakah penampilan fisik adalah satu-satunya cara untuk menunjukkan jati diri kita? Think positive, ya...

2.    Merasa diasingkan.
Dalam lingkup keluargapun, kita bisa saja ngerasa diasingkan dengan saudara-saudara yang lain. Belum lagi dengan pergaulan sehari-hari. Kita merasa bahwa mereka yang memiliki gigi normal selalu menganggap kita yang bergigi tonggos nggak ada dalam lingkungan mereka. Mungkin ini sering terjadi di antara kita. Kita nggak diikutkan dalam pentas seni di sekolah, atau even-even lain yang membutuhkan pentingnya penampilan. Apakah hanya karena bergigi tonggos membuat kita merasa tidak ada di dunia ini?

3.    Merasa rendah di mata orang lain.
Bergigi nongol tentu bikin kita merasa jatuh. Merasa diri kita lebih rendah dengan orang lain yang bergigi normal. Padahal sebenarnya kita ingin menunjukkan kelebihan kita. Akhirnya, kita mengurungkan niat kita untuk menunjukkan kreatifitas kita karena sudah merasa jatuh dulu. Siapa yang rugi jika terjadi demikian? Jadi, saatnya unjuk gigi.

4.    Selalu menjadi bahan ejekan.
Mungkin sudah menjadi hal biasa, kita yang bergigi tonggos sering menjadi bahan ejekan lawan bicara kita. Meski pada dasarnya cuma bercanda, tetapi belum tentu kita memiliki sifat penerima atau mudah tersentuh. Bisa-bisai, kita bakal membenci pada orang yang mengolok kita. Apakah itu akan berguna pada diri kita? Sadarkah ejekan mereka itu berlawanan dengan poin 3 di atas? Manfaatkan kesempatan.

5.    Sulit mendapatkan pasangan.
Pada usia anak-anak sekelas sekolah dasar mungkin hal ini belum terlalu dirasakan. Tetapi, lambat laun perasaan semacam ini akan muncul juga seiring proses kedewasaan kita dimana pencarian pasangan adalah suatu fase kehidupan yang menjadi sangat penting. Kekhawatiran demi kekhawatiran pun muncul dan ujungnya poin 1, 2, 3, 4, dan 5 muncul bersamaan. (Waaaach….ngeborong nich….). Eits jangan down dulu yach….santai aja lah bro...

Nah, alasan-alasan di atas tuch, aku yakin sekali pasti muncul di pikiran kita pada nomer nol di atas nomer satu. Ya khaaaan….ngaku aja dech. Terus yang muncul pada nomer 1 di bawah nomer nol apa dunk? Sudah pasti, Mengapa gigi kita tonggos? Nah, bener khan tebakanku. Ini riset pribadi loch dan belum ada referensinya, jadi ma’ap-ma’ap kate kalo salah hehehehe……

Berikut alasan-alasan mengapa gigi kita bias tonggos :

1.    Faktor Keturunan.
Ada benernya sih, kalo gigi nongol tu disebabin oleh faktor genetik. Eits… jangan down dulu yach kalo kebetulan keluarga kita memiliki genetik bergigi nongol. Kita masih bisa memperbaiki keturunan kok dengan cara menikah dengan orang yang memiliki gigi normal, he he he.... Ya kali aja bisa memperbaiki keturunan. (Emang ada yang mau ya bang kalo gigi kita nongol gini). Tenang aja, kita bahas nanti.
2.    Faktor Perilaku.
Faktor perilaku memang menjadi unsur ketidaksengajaan. Contohnya? Banyak mitos kalau aktifitas menghisap jempol tangan atau menghisap dot  bisa bikin gigi tonggos. Meskipun masih diperdebatkan juga keabsahannya. Tapi, kalau dipikir-pikir sich realistis juga. Tapi aktifitas itu tidak berpengaruh pada orang dewasa. Hal itu hanya berpengaruh pada bayi atau anak-anak yang masih mengalami perubahan pertumbuhan tulang rahangnya. Secara logik menghisap jempol atau dot, otomatis lidah akan menekan maju tulang rahang bagian atas yang memungkinkan terjadinya perubahan rahang menjadi agak maju.
Beberapa artikel juga menyebutkan kalau amandel juga bisa bikin gigi menjadi tonggos. Namun perlu pembahasan dan penelitian tersendiri mengenai ini. Betul tidaknya belum bisa dipertanggungjawabkan.

Hufff….ternyata membahas gigi capek juga yach…. Minum Jus Alpukat dulu yuk. Nich, tadi aku udah bikin tinggal santap aja.

Cling*. Setelah minum jus alpukat otak jadi fres lagi. Kita lanjutin yuk membahas seputar gigi tonggos. Tadi nomer nol dan satu kan udah muncul, sekarang giliran nomer tiga. Apakah itu? Jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah, Apa yang harus kita lakukan dengan gigi tonggos kita?

Menangani masalah gigi tonggos itu nggak sama lho ya sama menangani masalah kutil dan tahi lalat di wajah yang bisa dimanipulasi dengan cara mengelupasnya. Atau memesekkan hidung yang mancung (hehehe…yang ini mungkin nggak ya?). Nggak mungkin kita menangani masalah gigi tonggos dengan cara menekan-nekan ke dalam biar mau mundur barang dikit. Aku rasa itu ide yang buruk, buang-buang tenaga, pikiran dan waktu. Bisa-bisa malah rahang patah dan diamputasi (hehe…baru denger kali ini, ada rahang yang diamputasi). Lebih parahnya lagi, kalau kita sampai punya niatan bunuh diri hanya karena bermasalah dengan gigi tonggos.

Nah, berikut hal-hal praktis jawaban 5 permasalahan gigi tonggos di atas agar terhindar dari ide-ide buruk yang mungkin terjadi pada diri kita.
1.    Menjaga penampilan memang sangat penting. Namun, jika kita merasa dengan bergigi tonggos akan mengganggu penampilan, cobalah kita menghargai diri kita sendiri. Setidaknya kita masih tetap bisa berpenampilan menarik tanpa gigi normal. Apakah kita itu hidup di dunia ini hanya dengan gigi-gigi kita saja? Hehehe…nggak kan? Kita masih mempunyai mata, telinga, hidung, tangan dan sebagainya yang menjadi anggota tubuh kita. Bahkan mulut yang berhubungan langsung dengan gigi pun bisa tetap “unjuk gigi”. Kita hanya perlu menjaga dan merawat apa yang udah diberikan Tuhan sama kita. Lihat juga Cara Merawat Gigi Tonggos. Contoh kecil, orang lain akan lebih suka kepada kita yang bergigi tonggos dengan kelakuan baik daripada orang yang bergigi bagus tetapi penjahat. Nah, pilih mana? (Tapi, orang yang bergigi bagus dan sifatnya bagus juga, kan banyak juga tuch. Saingan berat dunk). Eits….salah. Kenapa yang udah baik malah dilawan?
Kesimpulannya : Kita masih memiliki banyak kelebihan untuk menunjukkan penampilan kita.

2.    Merasa menjadi alien di planet sendiri. Wah, wah, salah kelas berat tuch. Merasa asing justru akan membuat kita menjadi kelihatan bodoh. Coba aja kalo nggak percaya. Dengan merasa asing, kita akan menjadi pendiam. Nah, ini nich jawabannya. Kita merasa asing sebenarnya bukan karena kita mempunyai gigi tonggos tetapi karena kita terlalu pendiam makanya banyak teman atau relasi yang enggan berlama-lama dengan kita. Jadi, tetaplah bergaul seperti pada umumnya. Buang perasaan yang justru membebanimu. Tunjukkan bahwa kita ada dan hidup di dunia ini. Pasti tidak merasa asing lagi khaaaaan?
Kesimpulan : Tetap PD aja lagi, dengan kondisi kita.

3.    Pada dasarnya manusia diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna seperti firman Allah dalam Al-Quran. Jadi, mengapa kita masih menganggap diri kita rendah. Jika kita merasa rendah, berarti kita menggolongkan diri ke dalam kelompok makhluk hidup rendah dunk, seperti Amoeba, cacing, dan kaktus. Hehehe…. Tenanglah, jangan punya pikiran semacam itu. Lihatlah apa yang ada dibawah kita. Tapi jangan melihat amoeba, cacing, dan kaktus ya…maksudku kita lihat saudara-saudara kita yang tak seberuntung kita. Pilih mana antara gigi tonggos dengan penyakit kanker otak, kanker darah, dan seabrek penderitaan yang mereka alami. Mereka ingin sembuh juga kan? Bersyukurlah kita masih memiliki kesehatan meski mengidap gigi tonggos. Makan pun tetap enak. Betul nggak?
Kesimpulan : Masih banyak yang tak seberuntung kita.

4.    Ejekan adalah hal yang paling banyak kita temukan dimanapun tempatnya. Namun, kita nggak perlulah menyikapinya dengan serius. Mereka yang mengejek kita sebenarnya hanya bercanda saja, nggak ada maksud untuk menyakiti. Yakinlaaaah…. Ejekan-ejekan itu ada baiknya kalau kita artikan sebagai penghormatan kepada kita. Mereka yang mengejek, justru sedang menanggap kita sebagai tokoh utama dala sebuah sinetron. Sebagai profesionist, kita sebaiknya melakukan hal yang professional. Ini adalah kesempatan kita untuk menunjukkan bahwa diri kita bahwa kita benar-benar  ada. Lihatlah orang-orang yang sukses melebihi orang-orang normal kebanyakan. Sebut saja Tukul Arwana. Beliau terkenal dengan ketonggosan giginya. Tetapi, dengan bakat-bakatnya mampu mengungguli penjual xiomay yang giginya bagus dan tampan. Hehehe….ayo kita ikuti langkah-langkah sukses mister Tukul Arwana. Tentu saja artis-artis bergigi tonggos lainnya.
Kesimpulan : Tunjukkan bakat yang kita miliki untuk menutupi kekurangan kita. Bahasa kerennya sih, "unjuk gigi"

5.    Jika kita tadi di paling atas udah ngeborong poin 1, 2, 3, 4, dan 5. Sekarang kita juga bisa ngeborong nich poin 1-5 yang terakhir ni biar cepet dapat pasangan. Aku udah bikin penelitian loch kalau cinta itu tumbuh bukan dari kondisi fisik kita. Tetapi tergantung bagaimana kita memberi perhatian kepada orang yang kita sayangi. Jika orang yang kita cintai tidak juga menerima kita, janganlupa soal jodoh sudah ada yang mengatur yaitu Allah. Jadi, kita nggak perlu risau soal jodoh. Yakinlah…
Kesimpulan : Jangan terlalu berfikir keras soal jodoh, ntar gigi cepat rontok dan hasilnya justru semakin memperkeruh keadaan.

Huft….akhirnya selesai juga. Ups, baru inget 2 hari belum gosok gigi. Yuks kita gosok gigi biar gigi kita tetap kinclong n ngecling setiap saat.

Sabtu, 02 April 2011

Malapetaka Di Distro

Sebelum tak mulai, gue mo batuk dulu yach..(uhuk uhuk uhuk...ngkooook) ahh...abis cairan bikin kantong tebel lagi. Tapi herannya tuch, cepet merembes n gak tau ngalirnya kemana aja. Ujungnya, kanker di usia muda. Huff...termasuk kisah yang satu ini nich. Baru aja bis dapat suntikan dana hasil jerih payah sebulan. Langsung tuch, gue ma Ipin crongosan maw lihat2 ke Distro. Padahal sebelumnya kami udah nyambangin Matahari plasa Kudus mborong T-shirt dan celana. (Kisah lucu Di Mall ada catatan tersendiri, nantikan!)
Bisa dibilang nekat sich. Rencana gue ma Ipin cuma maw cuci mata gitu (meski cuci matanya cukup di warnet aja...hehehe...). Mendadak Ipin punya ide untuk mampir ke Distro. Gue mulanya sich ragu-ragu, secara kantong udah kering. Tapi, akhirnya maksa juga alih-alih cuma liat-liat aja model fashion teranyar.
Clingggg** (mendadak kami udah di dalam Distro). Hm...gue demen ma celana pensilnya, tapi berubung dah kena kanker, ya terpaksa celana pensil tuch tak buat ngelapin iler gue aja. Udah hampir sejam kami muter-muter di dalam ruangan yang padahal keliatan ujung-ujungnya. Namun, pasti si penjaga distro itu bertanya-tanya "kenapa gak deal2 yach milih2nya, bikin koleksiku kotor sma"
Bang penjaga, gue kasih tau za, kami berlama2 tuch bukan karna lama milih2 bang..tapi klamaan mikir gmn caranya bisa keluar dari distro tanpa keluar duit. Gitu...kami kan lagi kering.
Lalu gue dapet cara biar bisa keluar yaitu pura-pura ada telfon masuk. Nah, setelah gue di luar, tinggal Ipin dech di dalam. Gue ketawa girang di luar, sementara Ipin tertawa cemas di dalam baru sadar kalo gue udah merdeka. Entah apa yang dirasakan Ipin waktu pas masih di dalam distro. Lama kemudian, Ipin akhirnya bisa melepaskan diri juga. Meski....dg menenteng bungkusan putih di tangannya. Setelah dibuka, bungkusan itu berisi kaos cotton khas distro yang di bandrol Rp. 60.000,- dan itu adalah harga terendah dari semua item di distro itu.Malapetaka!

Mengapa Makanan Yang Dipanggang Menjadi Hitam?

Memanggang daging bisa membuat bagian tertentu daging berwarna hitam. Namun, tahukah Anda mengapa memanggang bisa membuat beberapa bagian menjadi hitam?


http://static.inilah.com/data/berita/foto/1365352.jpg

Sebelum menggali lebih dalam misteri ini, perlu diingat, barbeque dan memanggang adalah dua hal berbeda. Meski kata barbeque sering kali digunakan untuk aktivitas persiapan makanan di luar rumah, 'barbeque' berarti memasak daging menggunakan kayu atau arang.



Bagian hitam muncul karena adanya reaksi pembakaran

Pertama, menurut ahli kimia makanan Sara Risch, panas menciptakan reaksi coklat dari asam amino dan gula. Jika panas memanasi terus menerus, daging mulai hangus, lanjutnya.

Kedua, seiring terbakarnya gula dan protein, bekas hitam akan muncul yang sebagian merupakan hasil pembakaran karbon, elemen umum pada semua makhluk hidup.

Sedikit karbon yang hangus bisa menimbulkan aroma asap pada daging. Namun, jika terlalu banyak yang hangus bisa berbahaya.

Studi yang dipresentasikan di pertemuan American Association for Cancer Research 2006 ini menemukan, bekas hitam pada daging bisa meningkatkan risiko kanker prostat pada tikus.

Studi serupa di ajang sama pada 2009 menemukan, kanker pankreas pada manusia terkait konsumsi daging matang. Di musim panas ini, sebaiknya Anda matikan pemanggang Anda atau Anda bisa memanggangnya dengan tidak terlalu lama.

Sumber :
teknologi.inilah.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Friends