Rabu, 15 Januari 2014

Fakta : Uang Kertas adalah Uang Mainan yang Menipu Dunia dan Memiskinkan Indonesia

Dipikir-pikir secara logika maupun melihat kenyataan yang semakin jelas terlihat, maka tak ada salahnya jika kita menganggap penggunaan uang kertas yang selama ini terus kita jalankan merupakan sebuah penipuan besar. Di satu sisi kita menyebut ini sebagai kemajuan peradaban. Kita ingat jaman dahulu, nenek moyang kita menggunakan batu sebagai sistem mata uang. Bahkan lebih jauh lagi kita kenal dengan sistem barter. Penyeragaman mata uang itulah yang kita sebut kemajuan peradaban sistem mata uang, dimana satu sama lain memiliki nilai tukar. Di sisi lain, ini adalah kemunduran yang pelan tapi pasti. Mata uang kertas memang sengaja didesain untuk sebuah tujuan akhir yang mengejutkan.
Padahal, ribuan tahun lalu manusia sudah mengenal sistem mata uang yang mensejahterakan, yaitu semasa peradaban Islam mulai berkembang. Nabi Muhammad SAW sudah mengenalkan mata uang yang benar-benar asli dan murni yaitu dinar dari emas dan dirham dari perak (Baca buku : The Gold Dinar and  Silver Dirham karya Syekh Imran Hossein)
Masih belum yakin bahwa kita, Indonesia, dan negara-negara lain di dunia telah ditipu mentah-mentah oleh sistem mata uang kertas? Uang kertas menjadikan ketimpangan sosial. Coba bandingkan Indonesia dengan Singapura. Indonesia kaya sumber daya alam tapi masih banyak rakyat dijerat kemiskinan. Sedangkan singapura tidak memiliki sumber daya alam tapi rakyatnya bermandikan uang kertas.
Kita tahu masing-masing negara memiliki mata uang sendiri, dan memiliki nilai tukar satu sama lain. Kita juga mengamini bahwa dollar Amerika digunakan sebagai patokan kurs mata uang di dunia.  Mengapa harus dollar Amerika? Karena merekalah yang mendesain penipuan ini. Sistem mata uang yang dulu berpatokan pada emas dan perak mendadak berubah menjadi kertas yang dilukis gambar pahlawan. Dollar Amerika tentu saja hanya bentuk kamuflase saja agar semua mata uang dunia tertipu dan mengekor pada US$.
Di sinilah letak penipuannya. Saat negara-negara lain di dunia bangga dengan mata uang mainannya, atau bangga dengan mengumpulkan devisa berupa US$ sebanyak-banyaknya, Amerika justru sibuk mengeruk emas sebanyak-banyaknya sambil membagi-bagikan US$-nya untuk menyilaukan mata, mengalahkan kilau emas. Termasuk invasi Amerika ke Papua untuk mengeruk habis harta karun emas kita, tragis. Sudah sangat gamblang, bahwa USA tidak perlu mengumpulkan US$ karena kan mereka sendiri yang buat. Mereka lebih senang menumpuk emas. Untuk Apa? Tentu saja untuk sistem mata uang masa depan. Mengapa emas? Karena meniru sistem mata uang yang pernah berjaya pada masa keemasan Islam. Untuk itulah, peradaban Islam ditenggelamkan dengan menipu tata mata uang, kemudian kelak dimunculkan lagi sebagai produk Amerika (bukan produk Islam) ketika semua emas terkumpul di Amerika dan negara-negara yang emasnya dikeruk habis oleh Amerika akan jatuh miskin semiskin miskinnya. Bukan tidak mungkin, pada akhirnya uang kertas mengalami pelemahan dan berujung kematian termasuk US$ yang mereka buat-buat sebagai bahan kelabu. Saat dolar jatuh, saat itulah emas mencapai titik tertinggi. Coba saja amati perilaku US$. US$ selalu bergerak berlawanan arah dengan harga emas. Kalau US$ yang diindikasikan dengan US$ Index naik, maka harga emas yang turun. Sebaliknya jika index US$ turun, maka harga emas yang akan naik. Jadi, sangatlah gamblang bahwa ini ada adalah tren yang tidak kita sadari akan beralihnya mata uang kertas menjadi uang emas.
Semakin jelas. Indonesia akan semakin miskin dengan mata uang kertas yang dikurskan dengan US$ yang semakin melemah. Saat rupiah tak ada harganya lagi, justru harga emas semakin meroket menjadi-jadi di saat US$ juga mengalami penurunan. Emaslah yang akan menyelamatkan dunia dari kehancuran ekonomi. Sedangkan Indonesia, harus menganga karena tak segram pun emas yang tersedia. Semua telah habis dikeruk oleh Amerika. Hingga detik ini, Amerika telah bekerja dengan mulus. Namun kemulusan itu tentu saja ada desainernya atau dalangnya atau otaknya. Otak itu benar-benar jenius, seperti klaim kaum mereka sendiri bahwa mereka adalah kaum pilihan Tuhan. Kalian sudah pasti tahu kepada siapa untuk menunjuk otak dibalik konspirasi besar ini.
Tapi, kembali kita harus sadar bahwa kita hidup di dunia hanya sementara. Mengumpulkan materi pada akhirnya tidak memberi manfaat kepada kita selain pertanggungjawaban kita di akhirat. Sebanyak-banyaknya materi yang kita kumpulkan tidak akan kita bawa ke akhirat kecuali tabungan akhirat yaitu ibadah termasuk sedekah. Jadi, biarkan saja Amerika mengeruk emas sebanyak-banyaknya, sedangkan kita mari mengumpulkan pahala akhirat

Jumat, 10 Januari 2014

Daftar Pasang Listrik Via On-Line : Calo Yes, Petugas PLN No

Bulan kemarin, tepatnya tanggal 6 Desember 2013 saya mencoba daftar untuk penyambungan baru listrik via on-line. Caranya cukup mudah kok.
1. Tinggal klik di sini langsung muncul formulir permohonan.
2. Isikan data-data yang diminta pada kolom yang sudah tersedia, lalu kirim.
3. Cek E-mail yang telah kita daftarkan, isinya tentang bukti permohonan dan kode konfirmasi.
4. Masukkan kode konfirmasi di sini untuk mendapatkan bukti registrasi dan nomor agenda.
5. Setelah kode konfirmasi dinyatakan valid, silahkan lakukan pembayaran melalui Bank/ATM/Loket PPOB dengan menggunakan nomor registrasi yang telah Anda dapatkan di e-mail.
6. Hubungi 123 (pusat) atau 024123 (Jawa Tengah) untuk memastikan registrasi sudah masuk data antrian.
7. Selang 5-7 hari, petugas survey datang ke lokasi.
Pengalaman saya, sampai pada tahap 7 saya menunggu jawaban hingga tanggal kalender menunjukkan angka 6 Januari 2014. Berarti sudah tepat 1 bulan dan tak kunjung ada realisasi pemasangan dari pihak PLN. Saya coba menghubungi PLN unit Kudus melalui nomor telepon kantor. Tapi, seperti tak ada kehidupan di sana karena tidak ada yang menerima telefon. Lalu saya coba lagi dengan menghubungi 024123 dan melaporkan apa yang sedang saya alami. Informasi penting saya dapatkan di 024123. Ternyata saya masih kurang syarat yaitu mengurus SLO (Surat Layak Operasi) dari pihak badan konsuil. Badan konsuil memang terpisah dengan PLN sehingga pengurusan administrasinya tidak dilakukan 1 paket dengan PLN. Karena pengetahuan saya masih minim mengenai badan konsuil, apa, bagaimana, dan di mana sosok konsuil itu saya benar-benar buta. Meski sudah browsing internet mengenai SLO dan badan konsuil tetep aja bingung mau gimana. Mau urus sendiri takut urusan jadi panjang dan berbelit-belit. Jadi mau tidak mau saya harus berurusan dengan CALO yang dapat memuluskan jalan saya untuk mendapatkan SLO itu. Akhirnya setelah mengurusi SLO via calo, realisasi pemasangan meteran pun dapat dilakukan.




Biaya SLO di sini mencapai Rp. 300.000 (?), padahal saya cek tarif di web konsuil Jateng&DIY untuk daya 450 V hanya Rp. 60.000 saja. Tapi saya yakin, mengurus sendiri pun akan sama saja. Belum keribetan tambahan yang lainnya. Jadi, calo berhak mendapatkan ucapan terima kasih.
Seperti dalam sesi tanya jawab salah satu penanya pada web konsuil, berikut jawabannya:

image

Wed, 16 Oct 2013 @15:15

Admin KONSUIL JATENG D.I.YOGYAKARTA

Selamat Siang,

Terimaksih Sdri/Ibu Yuni S, telah berkunjung ke Web kami,

syarat untuk mendapatkan SLO yang harus dilakukan adalah :
1. Daftar permohonan SLO di kantor KONSUIL dengan membayar Biaya Pemeriksaan Sesuai daya yang terpasang (450 VA @Rp. 60.000,-) dan melampirkan Gambar Instalasi dari instalatir Resmi
(mohon maaf saat ini Permohonan SLO secara online masih proses maintenance)
2. Instalasi Listrik harus sudah terpasang.

info lebih lanjut silahkan Hubungi care center :0821 3635 3635

salam

Slamet Eko A
Spv Teknik 


Yang bikin Jengkel :
1. Petugas PLN unit hanya diam saja tidak mau memberi info kurangnya persyaratan (dalam hal ini pengurusan SLO) sehingga calon pelanggan harus menunggu lama untuk berfikir sendiri. Tapi jadi pengalaman juga sih akhirnya.
2. Informasi dari calo : Petugas pemasang memilih-milih pelanggan dalam segi jarak. Yang jaraknya jauh sudah pasti ditinggalkan, terlebih yang mendaftar via on-line.
3. Informasi dari calo : Berbagai macam alasan dibuat-buat seperti stok kabel habis atau meteran belum ada, jika SLO belum diurusi.
4. Seolah-olah, PLN sengaja menggiring calon pelanggan ke calo-calo yang sudah menjadi bagian "orang dalam".

Motifasi saya untuk daftar secara on-line tidak munafik yaitu untuk menekan biaya sekecil mungkin, serta mencoba layanan on-line yang seharusnya serba cepat (namun kenyataannya tetap saja). Seperti kebanyakan untuk daftar daya 450 V R1 kalau via calo bisa mencapai 1 juta - 1,2 juta. Sedangkan jika mengurus sendiri hanya kira-kira setengah dari biaya jika diserahkan kepada calo. Sedangkan biaya pokok yang harus dibayar ke PLN untuk daya 450 V R1 hanya sebesar Rp. 360.000 saja. Tapi bukan Indonesia namanya jika tidak ada istilah "Pek". Jadi, Mengharap sesuatu yang gratis itu hal yang gila. Pada akhirnya, calo juga yang harus berbicara.

Al-Quran : Obat Anti Penuaan Tidak Akan Pernah Ada

Mungkin pernah terlintas di benak kita, membayangkan kondisi fisik kita di masa depan. Ya, menjadi tua. Beberapa orang, menjadi tua adalah momok yang sangat horor terutama wanita, hingga beragam cara dilakukan demi menghindari penuaan. Perawatan mulai dari polesan krim  hingga operasi plastik menjadi solusi instan untuk menangkal teror penuaan. Kita tidak menghitung lagi berapa biaya yang harus dikeluarkan demi terjaganya kemulusan kulit kita. Bahkan wabah ketakutan akan tua tidak lagi dirasakan kaum hawa saja, melainkan kaum adam juga mulai ikut-ikutan galau.

Kisah horor penuaan :
Setelah hidup selama tiga atau empat dekade, tubuh seseorang mulai mengalami perubahan tertentu hingga menjadi 100% kakek/nenek. (Emangnya ada ya, kakek/nenek yang tidak 100%?). Ada dong, jika kita belum saatnya tua, tapi udah tua duluan alias penuaan dini, he he he. Kulit kita mengkerut keriput kayak kulit cicak (coba aja kulit nenek kita, kita cubit lalu tarik), rambutnya beruban dan akan rontok (jidat saya makin lebar, jangan-jangan........), tubuhnya kehilangan energi sehingga tidak bebas beraktifitas, metabolisme tubuhnya melambat jadi susah makan dan buang air, indera pendengaran dan penglihatannya melemah dan mulai pikun. Alasan dari semua perubahan itu yang diakhiri kematian dinamakan “menjadi tua”. Apakah Anda pernah berpikir mengapa manusia menjadi tua?

Menjadi tua dan akhirnya meninggal dunia adalah hal yang wajar. Teori ilmiahpun sudah membuktikan mengenai proses penuaan, bahwa penuaan tidak dapat dihindari. Baik mungkin karena pembelahan sel atau faktor genetik, tidak ada seorang pun yang mampu melawan penuaan. Walaupun penelitian anti-penuaan memberikan kontribusi jalan keluar untuk memperlambat masalah yang berhubungan dengan penuaan. Tidak ada jalan keluar yang pasti untuk menghentikan penuaan. Di dalam Alqur’an Allah SWT menjelaskan waktu antara kelahiran dan kematian. Ini cukup memberi petunjuk bahwa tidak akan ada yang bisa menangkal penuaan, kecuali Allah sendiri yang menghendaki.

Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) agar kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti. (Surat Al-Mu’min : 67)

Dengan berjalannya waktu, seseorang harus menghadapi kelemahan yang dihubungkan dengan usia tua. Menjadi tua adalah pertanda penting bagi kelemahan manusia. Di dalam Alqur’an Allah SWT menjelaskan situasi orang-orang tua dengan “tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya”

Dan Allah telah menciptakan kamu, kemudian mewafatkanmu, di antara kamu ada yang dikembalikan kepada usia yang tua renta (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahakuasa. (Surat An-Nahl : 70)

Jadi, daripada melakukan hal yang sia-sia dan melampaui batas, seharusnya kita berkaca dari ayat-ayat Allah yang hingga kini tidak ada satupun yang mematahkan kebenarannya.

Kamis, 09 Januari 2014

Al-Quran Menjawab : Mumi Firaun yang Sekarang Eksis Adalah Firaun yang Tenggelam pada Zaman Nabi Musa

Pernahkah kita bertanya-tanya mengenai keberadaan Firaun pada zaman nabi Musa,  yang ditenggelamkan di dalam laut? Apakah mumi Firaun yang sekarang masih eksis adalah jasad Firaun yang telah diangkat dari dasar laut? Atau mumi itu justru pengganti/penerus Firaun saja dan jasad Firaun tidak pernah di temukan?

 Tenggelamnya Fir’aun Dalam Bible

Kisah bermula dari perintah Tuhan kepada nabi Musa as untuk membebaskan orang-orang Israel dari penindasan raja Fir’aun dan sekaligus mengeluarkan mereka dari Mesir.

Nabi Musa as dibantu nabi Harun as menghadap ke Fir’aun, guna meminta kepada Fir’aun untuk membawa orang-orang Israel keluar dari Mesir yang berarti melepaskan orang-orang Israel dari kekuasaan raja Fir’aun. Tetapi Fir’aun menolak permintaan nabi Musa as tersebut.

Tuhan mengulangi lagi perintahnya kepada nabi Musa as, waktu itu nabi Musa as sudah berumur 80 tahun. Nabi Musa as menunjukkan kepada Fir’aun bahwa dirinya mempunyai kepandaian supranatural, namun hal ini tidak membuat Fir’uan melunak. Kemudian Tuhan mengirim siksaan berupa air sungai berubah menjadi darah, timbulnya katak-katak, nyamuk, wabah penyakit kepada manusia dan hewan, kegelapan dan kematian bagi bayi-bayi yang lahir pertama kali. Tetapi hal ini masih belum menaklukkan hati Fir’aun untuk membiarkan orang-orang Israel keluar dari Mesir atau melepaskan dari kekuasaannya.

Akhirnya, nabi Musa tidak meminta izin Fir’aun untuk membawa 600.000 orang Israel keluar dari Mesir. Jumlah tersebut belum termasuk anak-anak sehingga bila mereka ikut dihitung jumlah keseluruhan orang-orang Israel yang diajak nabi Musa as keluar Mesir adalah berkisar antara 2 juta hingga 3 juta jiwa.

Kemudian berangkatlah orang Israel dari Raamses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak termasuk anak-anak. [Keluaran 12:37]

Pada waktu itulah Fir’aun mengejar nabi Musa as beserta pengikutnya, dengan menggunakan 600 kereta dan kudanya yang terbaik dari Mesir, dan setiap kereta dikendarai dua orang perwira.

Fir’aun beserta pasukannya berhasil mengejar nabi Musa as dan pengikutnya, keadaan nabi Musa terjepit, didepan terbentang lautan dan dari belakang terdesak ribuan pasukan Fir’aun.

Adapun orang Mesir, segala kuda dan kereta Firaun, orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pihahirot di depan Baal-Zefon.


Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada TUHAN. [Keluaran 14:9-10]


Dan ketika dalam keadaan kritis:


Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. [Keluaran 14:21]
Maka melintaslah nabi Musa as dan pengikutnya, kemudian disusul oleh Fir’aun dan tentaranya, Namun Fir’aun dan tentaranya berjalan sangat lambat karena roda keretanya berputar miring terseok-seok dan nabi Musa as beserta pengikutnya berlari meninggalkan mereka jauh. Setelah itu atas perintah Tuhan nabi Musa as mengulurkan kembali tangannya ke laut, maka :

Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorang pun tidak ada yang tinggal dari mereka. [Keluaran 14:28]

Fir’aun beserta pasukannya tewas dalam lautan, tak seorangpun yang hidup. Tuhan telah mencampakkan Fir’aun kedalam lautan dan membiarkan tubuhnya musnah dalam lautan :

Dan mencampakkan Firaun dengan tentaranya ke Laut Teberau! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. [Mazmur 136:15]

Air menutupi para lawan mereka, seorang pun dari pada mereka tiada tinggal.
[Mazmur 106:11]

Dari kisah tersebut, point yang dapat kita ambil adalah : Firaun telah mati di dalam laut untuk selamanya, karena tidak ada lagi ayat yang menjelaskan bahwa jasad Firaun masih ada.

Tenggelamnya Fir’aun Dalam Al-Qur’an

Kisah bermula pada kekafiran, kesombongan dan keingkaran bangsa Mesir yang mengikuti Fir?aun dalam menentang Allah SWT dan nabinya Musa as dan yang menindas bangsa Israel, padahal telah nyata petunjuk bagi mereka dan telah diperlihatkan kejadian-kejadian luar biasa kepada mereka sebagai tanda kekuasaan Allah SWT, tetapi hati mereka tidak mau sadar, tidak mau kembali kepada kebenaran dan beriman kepada Allah SWT.

Sangat sedikit yang beriman dari orang-orang Mesir, ada yang mengatakan hanya tiga orang yang beriman, yaitu istri Fir’aun, seorang dari pengikut Fir’aun dan seorang pemberi nasehat.

Karena, Fir’aun dan bangsanya tetap ingkar dan sombong, Nabi Musa as meminta kepada Fir’aun untuk meninggalkan Mesir beserta orang-orang Bani Israel, namun Fir’aun menolak permintaan ini. Maka turunlah perintah Allah SWT :

"Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: “Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)". [QS. 20:77]

Maka pergilah nabi Musa as bersama-sama kaumnya Bani Israel pada malam itu juga, dan pada pagi harinya, tidak ada seorangpun dari kaum nabi Musa as yaitu Bani Israel yang tertinggal di Mesir, mereka telah pergi meninggalkan Mesir.

Pagi harinya, mengetahui orang-orang Israel telah meninggalkan Mesir, Fir’aun sangat marah dan segera mengumpulkan tentaranya, kereta dan kuda yang ada di seluruh wilayah Mesir untuk mengejar nabi Musa as dan orang-orang Israel. Dengan marah Fir’aun berkata kepada pasukannya :

“Orang-orang itu berjumlah tidak banyak, dan sesungguhnya, mereka telah benar-benar membuat kita marah”

Kemudian setelah tentara dan kuda-kuda terkumpul, diberangkatkanlah pasukannya mengejar Nabi Musa as dan Bani Israel.

”Maka Fir’aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit. Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: “Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul”. Musa menjawab: ”Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Rabbku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku”. [QS: 26:60-62]

Ketika pengikut nabi Musa as dalam keadaan ketakutan karena akan segera tersusul, turunlah firman Allah SWT :

"Lalu Kami wahyukan kepada Musa: Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar." [QS. 26:63]

Maka melintaslah nabi Musa beserta kaumnya Bani Israel, dan Fir’aun beserta pasukannya menyusul dibelakangnya. Ketika Nabi Musa as dan pengikutnya sampai di daratan yang tinggi dan Fir’aun beserta pasukannya masih ditengah-tengah lautan, maka datanglah pertolongan Allah SWT kepada nabi Musa as :

"Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya. Dan Kami tenggelamkan golongan yang itu." [QS. 26:65-66]

Tenggelamlah Fir’aun beserta pasukannya dan tak seorangpun terselamatkan nyawanya termasuk Fir’aun. Namun Fir’aun saat-saat akhir menjelang kematiannya, dia baru sadar atas keingkarannya dan dia sempat mengucapkan kalimat tauhid dan berserah diri kepada Allah SWT :

Hingga bila Fir’aun itu hampir tenggelam berkatalah dia: ”Saya percaya bahwa tidak ada IIlah melainkan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. [QS. 10:90]

Dengan perngakuan Fir’aun tersebut, Allah SWT berkenan menyelamatkan mayat Fir’aun agar tidak sampai hancur di dalam lautan, dan agar tubuh Fir’aun yang dibiarkan utuh tersebut dapat menjadi pelajaran bagi manusia kelak :

"Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami." [QS. 10:92]

Begitulah, Allah SWT menjaga tubuh Fir’aun tetap utuh walaupun tertelan lautan, untuk menjadi pelajaran dan sebagai tanda-tanda kekuasaan-NYA bagi orang-orang yang datang sesudahnya, bukan hanya kisah tenggelamnya Fir’aun yang menjadi pelajaran dan sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah SWT, tetapi tubuh fisiknya juga.

Satu point yang dapat diambil dari kisah tenggelamnya Fir’aun dalam Al-Qur’an, yaitu : Mayat Fir’aun dijaga utuh oleh Allah SWT dalam bentuk mumi yang sekarang kita kenal.


Arkeologi Membuktikan Kebenaran Al-Qur’an

Alkitab menyatakan tubuh Fir’aun telah musnah karena tenggelam di lautan, sedang Al-Qur’an menyatakan Tubuh Fir’aun tetap utuh dan selamat walaupun tenggelam di lautan, di sisi lain dari dunia sejarah khususnya bidang arkeologi, telah menemukan mummi yang diindentifikasi sebagai jasad dari tubuh Fir’aun yang mengejar-ngejar nabi Musa as dan tenggelam di lautan.

Temuan arkeologi ini, membuktikan apa yang dinyatakan Al-Qur’an tentang tubuh Fir’aun yang dijaga utuh oleh Allah SWT adalah benar-benar terjadi pada 2000 tahun sebelum Al-Quran itu sendiri menyatakannya. Dan temuan arkeologi ini secara bersamaan menyangkal apa yang dinyatakan Alkitab bahwa tubuh Fir’aun telah musnah di lautan.

Bukti kebenaran Al-Qur’an ini, sekaligus menjelaskan bahwa :

Al-Qur’an bukanlah bikinan Muhammad saw, karena, apa yang dikisahkan Al-Qur’an tentang tubuh Fir’aun yang dijaga utuh oleh Allah SWT adalah terjadi sekitar 2000 tahun sebelumnya, mustahil Muhammad saw mengetahui kejadian tersebut. Dan ketika Al-Qur’an menyatakan tubuh Fir’aun dijaga utuh untuk menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahnya, sama sekali tidak ada bukti riil dari jasad Fir’aun pada saat itu. Bukti tubuh utuh Fir’aun baru ditemukan sekitar 1300 tahun setelah Al-Qur’an menyatakannya yaitu tahun 1898 M. Tidak ada yang mampu membuat kisah seakurat itu, kecuali yang merencanakan kisah itu terjadi yaitu Allah SWT.


Sumber : nuurislami.blogspot.com

Rabu, 08 Januari 2014

Fakta Menarik tentang Hujan

Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negara tropis, ciri umum wilayah yang disebut tropis adalah memiliki curah hujan yang banyak. Dalam thread ini akan kita bahas tentang fenomena keunikan hujan dan fakta yang mungkin terlewatkan dari kita.

1. Rata-rata kecepatan jatuhnya air hujan hanyalah 8-10 km/jam

2. Air jatuh ke bumi dengan kecepatan yang rendah karena titik hujan memiliki bentuk khusus yang meningkatkan efek gesekan atmosfer dan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepat-an yang lebih rendah. Andaikan bentuk titik hujan berbeda, atau andaikan atmosfer tidak memiliki sifat gesekan (bayangkan jika hujan terjadi seperti gelembung air yang besar yang turun dari langit), bumi akan menghadapi kehancuran setiap turun hujan.

3. Ketinggian minimum awan hujan adalah 1.200 meter

4. Efek yang ditimbulkan oleh satu tetes air hujan yang jatuh dari ketinggian tersebut sama dengan benda seberat 1 kg yang jatuh dari ketinggian 15 cm

5. Awan hujan pun dapat ditemui pada ketinggian 10.000 meter

6. Dalam satu detik, kira-kira 16 juta ton air menguap dari bumi

7. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi dalam satu detik. Dalam satu tahun, diperkirakan jumlah ini akan mencapai 505x1012 ton. Air terus berputar dalam daur yang seimbang berdasarkan “takaran”.

8. Butiran air hujan berubah bentuk ratusan kali tiap detik

9. Kalau butiran air hujan itu dibekukan akan membentuk keping kristal yg indah, tidak seperti air biasa yang di bekukan di freezer/kul_kas.

10. Setelah hujan turun, tanah, ilalang, rerumputan akan mengeluarkan bau wangi yg khas, senyawa ini dinamakan 'petrichor'.

11. Dan fakta terakhir yang paling misterius dan mengejutkan ilmuan. Hujan memiliki kemampuan untuk menghipnotis manusia untuk me-resonansi-kan ingatan masa lalu. Dan tanpa bisa mendapatkan bukti ilmiah, para ilmuan hanya bisa menyimpulkan “Di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yg rindu”.

Dan pada titik ini, para ilmuan meyakini bahwa manusia biasanya mendapatkan inspirasi.


SUMBER: http://www.smartnewz.info

Facebook adalah Petunjuk Kebenaran Al-Quran

Jauh jauh sekali hingga ribuan tahun yang lalu sebelum facebook lahir, Al-Quran sudah memaparkan bahwa salah satu sifat manusia yaitu suka berkeluh kesah dan pelit. Seperti yang sudah termaktub dalam QS Al-Ma’arij ayat 19-21 

"Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan dia jadi kikir."

Asal berpendapat saja nih, bisa jadi motif diciptakannya facebook adalah untuk membuktikan kebenaran Al-Quran.  Ya, mungkin aja kan? Pendiri facebook itu merasa galau dengan kebenaran yang disampaikan Al-Quran. Maka dia sengaja mengadakan riset sederhana untuk membuktikan ayat-ayat Al-Quran dengan menciptakan buku diary yang bisa digunakan secara masal. Mengapa buku diary? Karena memang kebanyakan manusia suka berkeluh kesah di buku harian mereka. Maka facebooklah alat yang dirasa paling efektif untuk bahan penelitiannya yang merujuk ayat tersebut. Secara umum, sifat manusia yang disebutkan dalam ayat itu memang sudah transparan alias bukan rahasia umum. Awalnya, pendiri fb hanya meriset orang-orang di sekitarnya dengan diam-diam mengintip buku harian mereka, termasuk dia sendiri yang biasanya berkeluh kesah di buku diary pribadi. Atau paling tidak, dia juga suka ngeluh sendiri dalam hatinya. Namun riset primitif itu dirasakan terlalu memakan waktu lama dan kurang kerjaan sekali. Untuk itu, dengan bantuan kemajuan teknologi, pendiri facebook mencoba membuat sebuah buku diary yang bisa diisi secara masal. Alih-alih mengerjakan riset, pendiri facebook bisa menghibur diri dengan mengintip lebih banyak data keluh kesah manusia dari berbagai macam ras di dunia. Tentu saja akan lebih banyak lagi informasi-informasi penting lainnya yang akan diintipnya.
Kembali ke ayat Al-Quran yang diteliti kebenarannya itu. Hasilnya sungguh sangat mencengangkan. Setelah facebook resmi diluncurkan, akhirnya masyarakat dunia beramai-ramai mendaftarkan diri (termasuk saya) menjadi anggota facebook. Entah pelet apa yang digunakan pendiri facebook itu untuk menarik perhatian masyarakat dunia agar risetnya berhasil. Dengan facebook masyarakat dunia berbondong-bondong curhat kepada pendiri facebook dengan bermacam bahasa. Cukup membuat si pendiri facebook tersenyum.

"Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan dia jadi kikir.'

Ayat ini menjelaskan dengan gamblang fenomena jama’ah "Al-Fisbukiyyah" secara umum. Coba kita liat wirid-wirid kita di facebook.

Kebanyakan isinya keluh kesah. Tema-nya udah mirip sinetron mendayu-dayu sampai bikin air mata bercucuran. Sakit dari mulai bisul, cantengan, jerawat, sampai ayan diupdate di status. Aktifitas mulai dari ngupil sampai ngapel pun detil memenuhi beranda kita. Cuaca juga gak ketinggalan. Dikasih hujan, ngeluh gak bisa kemana-mana. Dikasih panas ngeluh kepanasan. Segala maksiat juga disebarin di muka umum. Masalah duit abis, rezeki seret terus dan terus di suguhkan. Ibadah juga ada beberapa yang dipublikasikan seperti puasa, sedekah, tapi alhamdulillah kita belum menemukan ada orang yang lagi sholat update status 'lagi roka’at dua nih' naudzubillah kalo sampai ada. He he he. Tapi kalo hampir mendekati sih ada, kayak gini nih. " Saatnya 3 roka'at" mungkin maksudnya "saatnya sholat maghrib" de el el deh.
 

Terus di ayat setelahnya dikatakan 'apabila dapat kebaikan maka ia kikir.' Kita rasa betul ayat tersebut. Coba kita hitung ada beberapa orang yang update status semisal alhamdulillah dapet rezeki, buat yang mau ditraktir harap tunggu di depan masjid, atau Yes, akhirnya dapet arisan juga. Kira-kira ada gak status kayak gitu. Giliran dapat rezeki yang melimpah pada pelit gak mau orang lain pada tau, tapi giliran ditimpa musibah di share kemana-mana.
 

Sok jaim. Kita rasa jaim itu perlu, dalam konteks JAIM, Jaga-Iman berkaitan dengan hal malu, kita tidak mengharamkan update status, akan tetapi alangkah baiknya update-nya itu yang baik-baik pokoknya, temanya mengajak kebaikan dari quran, hadits, sahabat, ataupun salafush sholih. Inget kan, dalam hadits riwayat Bukhori dikatakan Jika kamu tidak malu, maka berbuatlah sesukamu. Ulama bilang bahwa jika kita udah gak malu sama Allah dan tidak merasa diawasinya maka tunaikan saja hawa nafsumu dan lakukan apa yang kau inginkan.
 

Sungguh, sejatinya kita sudah sering membaca atau bahkan menghafalkan surat ini. Namun dikarenakan kurang men-tadabbur-i ayat ini. Sedangkan pendiri facebook itu justru kembali lupa dengan tujuan risetnya. Ia lebih memilih keuntungan dari facebook daripada kebenaran yang ia cari-cari.

Semoga kita bisa mengambil hikmahnya. Aamiin. Yaitu, munculnya facebook memang memberi dampak negatif. Tapi, positifnya juga ada termasuk menambah keimanan kita terhadap kebenaran Al-Quran.

Kamis, 02 Januari 2014

Kerajaan Majapahit adalah Penguasa Negeri Atlantis

Ini bukanlah omong kosong belaka. Tapi memang Kerajaan Majapahit –lah yang pantas disebut sebagai kota dengan berperadaban tinggi itu, yang konon tenggelam dan sirna sebab bencana yang luar biasa besarnya. Ada beberapa alasan yang membuat penilaian ini sangat akurat dan tak terbantahkan. Pertama, dari segi pengertian, yaitu apa sebenarnya yang dimaksud dengan kota Atlantis, Kerajaan Majapahit sangatlah memenuhi syarat. Kedua, dilihat dari sisi kejayaan dan kebesaran peradabannya. Ketiga, dari sisi sejarahnya yang melegenda.

 Bahwa, meski keduanya sangat diyakini sebagai kota atau negeri dengan kejayaan dan kebesaran peradabannya, nyatanya sama sekali tidak menyisakan bukti atau fakta yang mendukung! Keempat, adalah kesimpulan orang-orang sesudahnya yang memiliki kesimpulan yang sama soal Kota Atlantis dan Kerajaan Majapahit, yaitu kota besar, peradaban tinggi, dan legendaris. Keduanya sama-sama menjadi mitos, tetapi sangat dipercaya ia ada dan pernah berdiri di suatu kala. Mari kita jelajah satu-persatu. Apa yang disebut dengan Kota Atlantis? Sumber pertama yang bicara soal Kota ini adalah Plato. Ia menggambarkan Kota Atlantis sebagai kota besar dengan peradaban yang sangat tinggi. Namuan karena danya bencana alam yang mengerikan, ia tenggelam. Dan, tinggallah ia kemudian menjelma sebatas legenda yang antara ada dan tiada. Lalu bagamaina dengan Majapahit? Kerajaan ini pun demikian. Para penutur sejarah menggambarkannya dengan istilah terkenal, sirna kertaning bumi. Yang artinya sirna ditelan bumi. Memang, para pakar memaknai istilah ini dengan kode tahun dan penanggalan sejarah akhir keruntuhan Majapahit. Tetapi, menurut saya, sudah sangat jelas apa yang dimaksud sirna kertaning bumi! Yaitu hilang, lenyap, atau sirna! 

Mengapa saya berani mengatakan demikian? Sederhana saja, peninggalan-peninggalan Majapahit sangatlah minim. Bukan hanya secara fisik berupa bangunan, tetapi juga secara peradaban dan tokoh-tokoh utama di dalamnya pun sangat minim. Taruhlah sosok Gajah Mada. Hingga kini, tak satu pun yang mengetahui biografi siapa dia sebenarnya! Dan lagi, kenyataannya beberapa peninggalan Majapahit masih terpendam di kedalaman bahwa tanah. Dan hingga sekarang, masih belum ditemukan, kecuali hanya sedikit saja. Namun dari sedikit tersebut, diyakini sisa peninggalan yang lebih besar ada terpendam di bawah tanah. Bangsa Yang Buta Sejarahnya Sendiri Terlepas apakah Majapahit benar-benar representasi Kota Atlantis, dibanding bangsa-bangsa lain di dunia, bangsa kita adalah bangsa yang tanpa bangunan sejarah! Kita ini adalah bangsa yang tak pernah mengenal jatidiri masa lalunya sendiri. Seberapa besar kita mengenal sejarah Majapahit? Kenapa kita membangga-banggakannya? Bahkan dijadikan landasan spirit bangsa segala? Apa yang dapat diambil dari kerajaan Majapahit, yang bahkan sejarah lengkapnya saja kita tidak tahu sama sekali? Kecuali hanyalah gembar-gembor kebesaran yang tak ada bukti dan faktanya sama sekali itu? Simpel saja, siapakah Mahapatih Gajah Mada sesungguhnya? Benarkah ia memang betul sosok Panglima yang kuat, cerdas, dan punya cita-cita besar? Kalau memang benar, darimana kita mengetahuinya itu benar, jika sejarah hidupnya saja tidak diketahui oleh sejarah? 

Dalam beberapa kasus, peninggalan sejarah kita mengenai Majapahit ditelantarkan! Apa yang sudah kita perbuat dengan sisa peninggalannya? Sama sekali tak ada perhatian berarti, baik oleh pemerintah dan rakyatnya. Yang miris, banyak sejarah yang menurut saya sangat sarat pecah belah. Yaitu mengenai kedurhakaan Sultan Raden Patah pada Raja Brawijaya. Yang konon katanya menyerang Majapahit sehingga menyebabkan kehancurannya? Juga dikatakan, sampai-sampai dibilang menghancurkan peninggalan-peninggalan Majapahit? Padahal secara fakta, banyak peninggalan non-Islam masih eksis di Nusantara. Bukti, bahwa tak ada bukti logis bahwa pernah ada pertikaian antara Kerajaan Demak dengan Majapahit! Sampai saat ini, kita belum pernah mencoba mengeja dan menguji pandangan ini, sekalian menguji kebenaran Majapahit dengan peninggalannya! [] Badrud Tamam Malaka

Sumber : nuurislami.blogspot.com

Rabu, 01 Januari 2014

Benar Benua Atlantis Itu Indonesia?


“Atlantis The Lost Continents Finally Found”. Dimana ditemukannya ? Secara tegas dinyatakannya bahwa lokasi Atlantis yang hilang sejak kira-kira 11.600 tahun yang lalu itu adalah di Indonesia (?!). Selama ini, benua yang diceritakan Plato 2.500 tahun yang lalu itu adalah benua yang dihuni oleh bangsa Atlantis yang memiliki peradaban yang sangat tinggi dengan alamnya yang sangat kaya, yang kemudian hilang tenggelam ke dasar laut oleh bencana banjir dan gempa bumi sebagai hukuman dari yang Kuasa. Kisah Atlantis ini dibahas dari masa ke masa, dan upaya penelusuran terus pula dilakukan guna menemukan sisa-sisa peradaban tinggi yang telah dicapai oleh bangsa Atlantis itu. 

Pencarian dilakukan di Samudera Atlantik, Laut Tengah, Karibia, sampai ke kutub Utara. Pencarian ini sama sekali tidak ada hasilnya, sehingga sebagian orang beranggapan bahwa yang diceritakan Plato itu hanyalah negeri dongeng semata. Profesor Santos yang ahli Fisika Nuklir ini menyatakan bahwa Atlantis tidak pernah ditemukan karena dicari di tempat yang salah. Lokasi yang benar secara menyakinkan adalah Indonesia, katanya.. 

Prof. Santos mengatakan bahwa dia sudah meneliti kemungkinan lokasi Atlantis selama 29 tahun terakhir ini. Ilmu yang digunakan Santos dalam menelusur lokasi Atlantis ini adalah ilmu Geologi, Astronomi, Paleontologi, Archeologi, Linguistik, Ethnologi, dan Comparative Mythology. Buku Santos sewaktu ditanyakan ke ‘Amazon.com’ seminggu yang lalu ternyata habis tidak bersisa. Bukunya ini terlink ke 400 buah sites di Internet, dan websitenya sendiri menurut Santos selama ini telah dikunjungi sebanyak 2.500.000 visitors. Ini adalah iklan gratis untuk mengenalkan Indonesia secara efektif ke dunia luar, yang tidak memerlukan dana 1 sen pun dari Pemerintah RI. Plato pernah menulis tentang Atlantis pada masa dimana Yunani masih menjadi pusat kebudayaan Dunia Barat (Western World). Sampai saat ini belum dapat dideteksi apakah sang ahli falsafah ini hanya menceritakan sebuah mitos, moral fable, science fiction, ataukah sebenarnya dia menceritakan sebuah kisah sejarah. Ataukah pula dia menjelaskan sebuah fakta secara jujur bahwa Atlantis adalah sebuah realitas absolut ? 

Plato bercerita bahwa Atlantis adalah sebuah negara makmur dengan emas, batuan mulia, dan ‘mother of all civilazation’ dengan kerajaan berukuran benua yang menguasai pelayaran, perdagangan, menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan irigasi, dengan kehidupan berkesenian, tarian, teater, musik, dan olahraga. Warga Atlantis yang semula merupakan orang-orang terhormat dan kaya, kemudian berubah menjadi ambisius. Yang kuasa kemudian menghukum mereka dengan mendatangkan banjir, letusan gunung berapi, dan gempa bumi yang sedemikian dahsyatnya sehingga menenggelamkan seluruh benua itu. Kisah-kisah sejenis atau mirip kisah Atlantis ini yang berakhir dengan bencana banjir dan gempa bumi, ternyata juga ditemui dalam kisah-kisah sakral tradisional di berbagai bagian dunia, yang diceritakan dalam bahasa setempat. Menurut Santos, ukuran waktu yang diberikan Plato 11.600 tahun BP (Before Present), secara tepat bersamaan dengan berakhirnya Zaman Es Pleistocene, yang juga menimbulkan bencana banjir dan gempa yang sangat hebat. Bencana ini menyebabkan punahnya 70% dari species mamalia yang hidup saat itu, termasuk kemungkinan juga dua species manusia : Neandertal dan Cro-Magnon. 

 Sebelum terjadinya bencana banjir itu, pulau Sumatera, pulau Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia. Posisi Indonesia terletak pada 3 lempeng tektonis yang saling menekan, yang menimbulkan sederetan gunung berapi mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan terus ke Utara sampai ke Filipina yang merupakan bagian dari ‘Ring of Fire’. Gunung utama yang disebutkan oleh Santos, yang memegang peranan penting dalam bencana ini adalah Gunung Krakatau dan ‘sebuah gunung lain’ (kemungkinan Gunung Toba). Gunung lain yang disebut-sebut (dalam kaitannya dengan kisah-kisah mytologi adalah Gunung Semeru, Gunung Agung, dan Gunung Rinjani. Bencana alam beruntun ini menurut Santos dimulai dengan ledakan dahsyat gunung Krakatau, yang memusnahkan seluruh gunung itu sendiri, dan membentuk sebuah kaldera besar yaitu selat Sunda yang jadinya memisahkan pulau Sumatera dan Jawa. Letusan ini menimbulkan tsunami dengan gelombang laut yang sangat tinggi, yang kemudian menutupi dataran-dataran rendah diantara Sumatera dengan Semenanjung Malaysia, diantara Jawa dan Kalimantan, dan antara Sumatera dan Kalimantan. Abu hasil letusan gunung Krakatau yang berupa ‘fly-ash’ naik tinggi ke udara dan ditiup angin ke seluruh bagian dunia yang pada masa itu sebagian besar masih ditutup es (Zaman Es Pleistocene) . Abu ini kemudian turun dan menutupi lapisan es. Akibat adanya lapisan abu, es kemudian mencair sebagai akibat panas matahari yang diserap oleh lapisan abu tersebut. Gletser di kutub Utara dan Eropah kemudian meleleh dan mengalir ke seluruh bagian bumi yang rendah, termasuk Indonesia. Banjir akibat tsunami dan lelehan es inilah yang menyebabkan air laut naik sekitar 130 meter diatas dataran rendah Indonesia.

 Dataran rendah di Indonesia tenggelam dibawah muka laut, dan yang tinggal adalah dataran tinggi dan puncak-puncak gunung berapi. Tekanan air yang besar ini menimbulkan tarikan dan tekanan yang hebat pada lempeng-lempeng benua, yang selanjutnya menimbulkan letusan-letusan gunung berapi selanjutnya dan gempa bumi yang dahsyat. Akibatnya adalah berakhirnya Zaman Es Pleitocene secara dramatis. Dalam bukunya Plato menyebutkan bahwa Atlantis adalah negara makmur yang bermandi matahari sepanjang waktu. Padahal zaman pada waktu itu adalah Zaman Es, dimana temperatur bumi secara menyeluruh adalah kira-kira 15 derajat Celcius lebih dingin dari sekarang. Lokasi yang bermandi sinar matahari pada waktu itu hanyalah Indonesia yang memang terletak di katulistiwa. Plato juga menyebutkan bahwa luas benua Atlantis yang hilang itu “….lebih besar dari Lybia (Afrika Utara) dan Asia Kecil digabung jadi satu…”. Luas ini persis sama dengan luas kawasan Indonesia ditambah dengan luas Laut China Selatan. Menurut Profesor Santos, para ahli yang umumnya berasal dari Barat, berkeyakinan teguh bahwa peradaban manusia berasal dari dunia mereka. Tapi realitas menunjukkan bahwa Atlantis berada di bawah perairan Indonesia dan bukan di tempat lain.

 Walau dikisahkan dalam bahasa mereka masing-masing, ternyata istilah-istilah yang digunakan banyak yang merujuk ke hal atau kejadian yang sama. Santos menyimpulkan bahwa penduduk Atlantis terdiri dari beberapa suku/etnis, dimana 2 buah suku terbesar adalah Aryan dan Dravidas. Semua suku bangsa ini sebelumya berasal dari Afrika 3 juta tahun yang lalu, yang kemudian menyebar ke seluruh Eurasia dan ke Timur sampai Auatralia lebih kurang 1 juta tahun yang lalu. Di Indonesia mereka menemukan kondisi alam yang ideal untuk berkembang, yang menumbuhkan pengetahuan tentang pertanian serta peradaban secara menyeluruh. Ini terjadi pada zaman Pleistocene. Pada Zaman Es itu, Atlantis adalah surga tropis dengan padang-padang yang indah, gunung, batu-batu mulia, metal berbagai jenis, parfum, sungai, danau, saluran irigasi, pertanian yang sangat produktif, istana emas dengan dinding-dinding perak, gajah, dan bermacam hewan liar lainnya. Menurut Santos, hanya Indonesialah yang sekaya ini (!). Ketika bencana yang diceritakan diatas terjadi, dimana air laut naik setinggi kira-kira 130 meter, penduduk Atlantis yang selamat terpaksa keluar dan pindah ke India, Asia Tenggara, China, Polynesia, dan Amerika. Suku Aryan yang bermigrasi ke India mula-mula pindah dan menetap di lembah Indus. . Karena glacier Himalaya juga mencair dan menimbulkan banjir di lembah Indus, mereka bermigrasi lebih lanjut ke Mesir, Mesopotamia, Palestin, Afrika Utara, dan Asia Utara. 

Di tempat-tempat baru ini mereka kemudian berupaya mengembangkan kembali budaya Atlantis yang merupakan akar budaya mereka. Catatan terbaik dari tenggelamnya benua Atlantis ini dicatat di India melalui tradisi-tradisi cuci di daerah seperti Lanka, Kumari Kandan, Tripura, dan lain-lain. Mereka adalah pewaris dari budaya yang tenggelam tersebut. Suku Dravidas yang berkulit lebih gelap tetap tinggal di Indonesia. Migrasi besar-besaran ini dapat menjelaskan timbulnya secara tiba-tiba atau seketika teknologi maju seperti pertanian, pengolahan batu mulia, metalurgi, agama, dan diatas semuanya adalah bahasa dan abjad di seluruh dunia selama masa yang disebut Neolithic Revolution. Bahasa-bahasa dapat ditelusur berasal dari Sansekerta dan Dravida. Karenanya bahasa-bahasa di dunia sangat maju dipandang dari gramatika dan semantik. Contohnya adalah abjad. Semua abjad menunjukkan adanya “sidik jari” dari India yang pada masa itu merupakan bagian yang integral dari Indonesia. 

Dari Indonesialah lahir bibit-bibit peradaban yang kemudian berkembang menjadi budaya lembah Indus, Mesir, Mesopotamia, Hatti, Junani, Minoan, Crete, Roma, Inka, Maya, Aztek, dan lain-lain. Budaya-budaya ini mengenal mitos yang sangat mirip. Nama Atlantis diberbagai suku bangsa disebut sebagai Tala, Attala, Patala, Talatala, Thule, Tollan, Aztlan, Tluloc, dan lain-lain. Itulah ringkasan teori Profesor Santos yang ingin membuktikan bahwa benua atlantis yang hilang itu sebenarnya berada di Indonesia. Bukti-bukti yang menguatkan Indonesia sebagai Atlantis, dibandingkan dengan lokasi alternative lainnya disimpulkan Profesor Santos dalam suatu matrix yang disebutnya sebagai ‘Checklist’. Terlepas dari benar atau tidaknya teori ini, atau dapat dibuktikannya atau tidak kelak keberadaan Atlantis di bawah laut di Indonesia, teori Profesor Santos ini sampai saat ini ternyata mampu menarik perhatian orang-orang luar ke Indonesia. Teori ini juga disusun dengan argumentasi atau hujjah yang cukup jelas.

 Kalau ada yang beranggapan bahwa kualitas bangsa Indonesia sekarang sama sekali “tidak meyakinkan” untuk dapat dikatakan sebagai nenek moyang dari bangsa-bangsa maju yang diturunkannya itu, maka ini adalah suatu proses maju atau mundurnya peradaban yang memakan waktu lebih dari sepuluh ribu tahun. Contoh kecilnya, ya perbandingan yang sangat populer tentang orang Malaysia dan Indonesia; dimana 30 tahunan yang lalu mereka masih belajar dari kita, dan sekarang mereka relatif berada di depan kita. Allah SWT juga berfirman bahwa nasib manusia ini memang dipergilirkan. Yang mulia suatu saat akan menjadi hina, dan sebaliknya. Profesor Santos akan terus melakukan penelitian lapangan lebih lanjut guna membuktikan teorinya. Kemajuan teknologi masa kini seperti satelit yang mampu memetakan dasar lautan, kapal selam mini untuk penelitian (sebagaimana yang digunakan untuk menemukan kapal ‘Titanic’), dan beragam peralatan canggih lainnya diharapkannya akan mampu membantu mencari bukti-bukti pendukung yang kini diduga masih tersembunyi di dasar laut di Indonesia. Apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan bangsa Indonesia ? Bagaimana pula pakar Indonesia dari berbagai disiplin keilmuan menanggapi teori yang sebenarnya “mengangkat” Indonesia ke posisi sangat terhormat : sebagai asal usul peradaban bangsa-bangsa seluruh dunia ini ? 

Coba kita renungkan penyebab Atlantis dulu dihancurkan : penduduk cerdas terhormat yang berubah menjadi ambisius serta berbagai kelakuan buruk lainnya (mungkin ‘korupsi’ salah satunya). Nah, salah-salah Indonesia sang “mantan Atlantis” ini bakal kena hukuman lagi nanti kalau tidak mau berubah seperti yang ditampakkan bangsa ini secara terang-terangan sekarang ini. Demikian kutipan dari Catatan Bang Ferdy Dailami Firdaus tentang Teori Santos secara ringkas. Bagi yang berminat untuk membaca lebih jelas, dapat langsung ke website Profesor Arysio Nunes Dos Santos – Atlantis The Lost Continent Finally Found Fariz Firmansyah
 
Sumber : nuurislami.blogspot.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Friends