Minggu, 21 Agustus 2011

Rombongan Ziarah Situbondo Memadati Kawasan Wisata Religi Makam Sunan Muria Colo, Menjadi Ladang Bisnis

Hemm...sayangnya nggak sempet jeprat-jepret foto lebih banyak lagi. Foto di atas itu adalah salah satu bukti ada daya tarik tersendiri yang disuguhkan kawasan wisata gunung Muria. Setiap hari ratusan bus pariwisata keluar masuk dan memadati daerah yang sejuk itu. Secara, di kawasan pegunungan gitu loh, jadi udaranya ya masih segerrr, adem, kondusif, dan dinamis, he he he....
     Ada salah satu kegiatan yang sangat unik dan menarik nih, untuk dibahas. Tentu saja masih di kawasan Muria ini, yaitu kegiatan Ziarah Wali. Begini nih, ceritanya..... Kawasan Muria pada bulan-bulan tertentu sudah menjadi langganan seringnya dipadati pengunjung, yaitu para peziarah wali songo. Sudah pada tahu kan, kalau di kawasan Muria, tepatnya di desa Colo Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus ini, terdapat situs religi berupa Makam Waliyullah Raden Umar Sa'id atau lebih dikenal dengan nama Sunan Muria. Misalnya pada bulan Muharram, Maulud, Rajab, Sa'ban, dan Dzulhijjah. Biasanya pada masing-masing bulan itu ada momen-momen peringatan hari-hari besar Islam. Jadi, para peziarah memanfaatkan momen-momen itu untuk berkunjung ke makam para tokoh-tokoh penting dalam islam itu. Eits....bukan untuk untuk musyrik lho ya....dan jangan sampai ada tujuan semacam itu. Yang benar, kita hanya mendo'akan arwah Waliyullah dengan harapan Allah SWT memberikan Rahmat dari Allah SWT. Namanya aja waliyullah yang berarti kekasih Allah. Kalau kita mencintai waliyullah sudah pasti Allah juga akan mencintai kita dan mengharap rahmat-Nya. Asal, kita mengetahui arti mencintai itu sendiri. Logikanya sih gini, Waliyullah memiliki segelas penuh air sirup yang manis, sementara kita orang awam hanya memiliki segelas air putih aja, kalau kita ingin merasakan air sirup itu, kita harus menuangkan air ke gelas yang berisi air sirup tadi. Nah, dengan begitu air sirup akan meluber dan tidak hanya kita saja ynag merasakannya tetapi orang banyak disekitar kita. (Kok malah ceramah, sih....lanjut yuuuk)
Khusus pada bulan Sa'ban, ada keunikan tersendiri yang sudah menjadi tradisi yang rutin selalu ada tiap tahunnya. Apakah itu? Cukup membuat kita berdecak kagum dech...dan tentu saja paling dinanti-nantikan oleh penduduk lokal terutama para pedagang. Hmm... kemungkinan besar nggak hanya di kawasan Muria aja yang menantinya, tapi juga daerah wisata religi lain yang masuk dalam daftar situs wali songo.
     Ternyata yang dinanti-nantikan para penduduk terutama pedagang adalah rombongan peziarah yang bersifat masal. Rombongan ini adalah rombongan dari Ponpes Situbondo yang melibatkan banyak orang yaitu sekitar 3.900-an orang. Hmm...banyak banget kan? Dan ini sudah menjadi budaya dan tradisi tiap tahunnya. Wah, kalau dilihat dari kacamata bisnis nih, orang sebanyak itu pasti bawa duit semua. Kalau misalnya, mereka rata-rata membelanjakan uangnya sebesar 100.000, wow... sudah berapa duit yang terkumpul di kawasan Muria saja, belum di daerah-daerah lain yang masuk dalam daftar kunjungan. Kawasan muria termasuk kawasan yang sangat strategis untuk mengais rizqi dari para peziarah yang jumlahnya banyak banget itu. Lokasi makam yang berada di puncak gunung Muria menjadikan tumbuhnya toko-toko, kios, warung, dsb berderet memanjang ke atas hingga ke kompleks makam Sunan Muria. Karena kondisi jalan yang nanjak, nah, kesempatan para ojek juga tuch untuk mengais rizqi. Wah, inilah yang dinamakan Rohmatan Lil'alamin. Allah SWT memang memiliki cara-cara unik untuk membagi-bagikan rizqi kepada hamba-hambanya.
     Aku juga sempat mewawancarai salah satu pedagang pakaian (temen gue sendiri sich...). Namanya mbak Aminarwati. Iseng-iseng tak tanya pendapatannya khusus dari peziarah Situbondo ini saja, dapat meraup hingga 2 juta lebih dalam setengah hari saja. Wah, belum toko-toko pakaian yang lain yang berjumlah puluhan, belum warung makan, belum juga pulsa, cas hape, mainan anak-anak, dan tak ketinggalan adalah WC umum dan kamar mandi. Pokoknya semua kebagian dech...nggak ada yang nggak.. he he he....
Aku juga sempet nanya-nanya sama salah satu rombongan. Rombongan itu dibagi menjadi 65 bus. Dan kawasan wisata Muria ini katanya menjadi daerah tujuan terakhir sebelum ke Madura. Katanya lagi, kawasan wisata Muria sangat nyaman untuk berlama-lama terutama wisata belanjanya he he he....
     Nah, begitulah ceritanya..unik kan? Kalau pingin lihat suasana semacam tadi, biasanya rombongan ini datang pas akhir-akhir bulan Sya'ban atau mendekati bulan Ramadhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Friends