Minggu, 10 April 2011

Jangan Malu Bergigi Tonggos, Ya...



Kayaknya, gigi tonggos emang jadi salah satu masalah serius bagi kita yang kebetulan diganjar memiliki gigi nongol. Saking khawatirnya, ibu-ibu juga sangat antusias memonitor pertumbuhan gigi anak-anaknya. Kekhawatiran semacam itu wajar aja sih, sebab itu semua demi pergaulan anak nantinya. Lalu gimana dengan kita yang sudah terlanjur memiliki bentuk gigi dengan posisi nongol ke depan saat usia telah dewasa?
Emang sih, kebanyakan kita sebenarnya nggak suka kalo kiat punya gigi nongol. Tentu saja sangat mengganggu penampilan kita kan. Kita merasa nggak PD dengan kondisi fisik kita. Hasilnya, kita bakal merasa seakan-akan memikul beban berat dan terbatas melakukan aktifitas, terutama saat berinteraksi dengan orang lain. Pikiran kita selalu diliputi rasa ketidaknyamanan yang nggak ada ujungnya. Mengapa kita yang memiliki gigi tonggos cenderung berfikir dan melakukan hal yang demikian?

Berikut alasan mengapa seseorang merasa nggak suka kalau bergigi tonggos. Setidaknya ada 5 alasan umum yang sering menjadi persoalan serius.
1.    Mengganggu penampilan.
Kita beranggapan bahwa dengan gigi tonggos, penampilan kita menjadi kurang sempurna dimata orang lain. Wajar sih, kalau kita berfikiran begitu, karena memang pada kenyataannya orang yang memiliki gigi tonggos dengan orang yang memiliki gigi normal dikatakan lebih baik yang bergigi normal. Penampilan memang sangat dibutuhkan untuk berinteraksi dengan orang. Tapi, apakah penampilan fisik adalah satu-satunya cara untuk menunjukkan jati diri kita? Think positive, ya...

2.    Merasa diasingkan.
Dalam lingkup keluargapun, kita bisa saja ngerasa diasingkan dengan saudara-saudara yang lain. Belum lagi dengan pergaulan sehari-hari. Kita merasa bahwa mereka yang memiliki gigi normal selalu menganggap kita yang bergigi tonggos nggak ada dalam lingkungan mereka. Mungkin ini sering terjadi di antara kita. Kita nggak diikutkan dalam pentas seni di sekolah, atau even-even lain yang membutuhkan pentingnya penampilan. Apakah hanya karena bergigi tonggos membuat kita merasa tidak ada di dunia ini?

3.    Merasa rendah di mata orang lain.
Bergigi nongol tentu bikin kita merasa jatuh. Merasa diri kita lebih rendah dengan orang lain yang bergigi normal. Padahal sebenarnya kita ingin menunjukkan kelebihan kita. Akhirnya, kita mengurungkan niat kita untuk menunjukkan kreatifitas kita karena sudah merasa jatuh dulu. Siapa yang rugi jika terjadi demikian? Jadi, saatnya unjuk gigi.

4.    Selalu menjadi bahan ejekan.
Mungkin sudah menjadi hal biasa, kita yang bergigi tonggos sering menjadi bahan ejekan lawan bicara kita. Meski pada dasarnya cuma bercanda, tetapi belum tentu kita memiliki sifat penerima atau mudah tersentuh. Bisa-bisai, kita bakal membenci pada orang yang mengolok kita. Apakah itu akan berguna pada diri kita? Sadarkah ejekan mereka itu berlawanan dengan poin 3 di atas? Manfaatkan kesempatan.

5.    Sulit mendapatkan pasangan.
Pada usia anak-anak sekelas sekolah dasar mungkin hal ini belum terlalu dirasakan. Tetapi, lambat laun perasaan semacam ini akan muncul juga seiring proses kedewasaan kita dimana pencarian pasangan adalah suatu fase kehidupan yang menjadi sangat penting. Kekhawatiran demi kekhawatiran pun muncul dan ujungnya poin 1, 2, 3, 4, dan 5 muncul bersamaan. (Waaaach….ngeborong nich….). Eits jangan down dulu yach….santai aja lah bro...

Nah, alasan-alasan di atas tuch, aku yakin sekali pasti muncul di pikiran kita pada nomer nol di atas nomer satu. Ya khaaaan….ngaku aja dech. Terus yang muncul pada nomer 1 di bawah nomer nol apa dunk? Sudah pasti, Mengapa gigi kita tonggos? Nah, bener khan tebakanku. Ini riset pribadi loch dan belum ada referensinya, jadi ma’ap-ma’ap kate kalo salah hehehehe……

Berikut alasan-alasan mengapa gigi kita bias tonggos :

1.    Faktor Keturunan.
Ada benernya sih, kalo gigi nongol tu disebabin oleh faktor genetik. Eits… jangan down dulu yach kalo kebetulan keluarga kita memiliki genetik bergigi nongol. Kita masih bisa memperbaiki keturunan kok dengan cara menikah dengan orang yang memiliki gigi normal, he he he.... Ya kali aja bisa memperbaiki keturunan. (Emang ada yang mau ya bang kalo gigi kita nongol gini). Tenang aja, kita bahas nanti.
2.    Faktor Perilaku.
Faktor perilaku memang menjadi unsur ketidaksengajaan. Contohnya? Banyak mitos kalau aktifitas menghisap jempol tangan atau menghisap dot  bisa bikin gigi tonggos. Meskipun masih diperdebatkan juga keabsahannya. Tapi, kalau dipikir-pikir sich realistis juga. Tapi aktifitas itu tidak berpengaruh pada orang dewasa. Hal itu hanya berpengaruh pada bayi atau anak-anak yang masih mengalami perubahan pertumbuhan tulang rahangnya. Secara logik menghisap jempol atau dot, otomatis lidah akan menekan maju tulang rahang bagian atas yang memungkinkan terjadinya perubahan rahang menjadi agak maju.
Beberapa artikel juga menyebutkan kalau amandel juga bisa bikin gigi menjadi tonggos. Namun perlu pembahasan dan penelitian tersendiri mengenai ini. Betul tidaknya belum bisa dipertanggungjawabkan.

Hufff….ternyata membahas gigi capek juga yach…. Minum Jus Alpukat dulu yuk. Nich, tadi aku udah bikin tinggal santap aja.

Cling*. Setelah minum jus alpukat otak jadi fres lagi. Kita lanjutin yuk membahas seputar gigi tonggos. Tadi nomer nol dan satu kan udah muncul, sekarang giliran nomer tiga. Apakah itu? Jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah, Apa yang harus kita lakukan dengan gigi tonggos kita?

Menangani masalah gigi tonggos itu nggak sama lho ya sama menangani masalah kutil dan tahi lalat di wajah yang bisa dimanipulasi dengan cara mengelupasnya. Atau memesekkan hidung yang mancung (hehehe…yang ini mungkin nggak ya?). Nggak mungkin kita menangani masalah gigi tonggos dengan cara menekan-nekan ke dalam biar mau mundur barang dikit. Aku rasa itu ide yang buruk, buang-buang tenaga, pikiran dan waktu. Bisa-bisa malah rahang patah dan diamputasi (hehe…baru denger kali ini, ada rahang yang diamputasi). Lebih parahnya lagi, kalau kita sampai punya niatan bunuh diri hanya karena bermasalah dengan gigi tonggos.

Nah, berikut hal-hal praktis jawaban 5 permasalahan gigi tonggos di atas agar terhindar dari ide-ide buruk yang mungkin terjadi pada diri kita.
1.    Menjaga penampilan memang sangat penting. Namun, jika kita merasa dengan bergigi tonggos akan mengganggu penampilan, cobalah kita menghargai diri kita sendiri. Setidaknya kita masih tetap bisa berpenampilan menarik tanpa gigi normal. Apakah kita itu hidup di dunia ini hanya dengan gigi-gigi kita saja? Hehehe…nggak kan? Kita masih mempunyai mata, telinga, hidung, tangan dan sebagainya yang menjadi anggota tubuh kita. Bahkan mulut yang berhubungan langsung dengan gigi pun bisa tetap “unjuk gigi”. Kita hanya perlu menjaga dan merawat apa yang udah diberikan Tuhan sama kita. Lihat juga Cara Merawat Gigi Tonggos. Contoh kecil, orang lain akan lebih suka kepada kita yang bergigi tonggos dengan kelakuan baik daripada orang yang bergigi bagus tetapi penjahat. Nah, pilih mana? (Tapi, orang yang bergigi bagus dan sifatnya bagus juga, kan banyak juga tuch. Saingan berat dunk). Eits….salah. Kenapa yang udah baik malah dilawan?
Kesimpulannya : Kita masih memiliki banyak kelebihan untuk menunjukkan penampilan kita.

2.    Merasa menjadi alien di planet sendiri. Wah, wah, salah kelas berat tuch. Merasa asing justru akan membuat kita menjadi kelihatan bodoh. Coba aja kalo nggak percaya. Dengan merasa asing, kita akan menjadi pendiam. Nah, ini nich jawabannya. Kita merasa asing sebenarnya bukan karena kita mempunyai gigi tonggos tetapi karena kita terlalu pendiam makanya banyak teman atau relasi yang enggan berlama-lama dengan kita. Jadi, tetaplah bergaul seperti pada umumnya. Buang perasaan yang justru membebanimu. Tunjukkan bahwa kita ada dan hidup di dunia ini. Pasti tidak merasa asing lagi khaaaaan?
Kesimpulan : Tetap PD aja lagi, dengan kondisi kita.

3.    Pada dasarnya manusia diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna seperti firman Allah dalam Al-Quran. Jadi, mengapa kita masih menganggap diri kita rendah. Jika kita merasa rendah, berarti kita menggolongkan diri ke dalam kelompok makhluk hidup rendah dunk, seperti Amoeba, cacing, dan kaktus. Hehehe…. Tenanglah, jangan punya pikiran semacam itu. Lihatlah apa yang ada dibawah kita. Tapi jangan melihat amoeba, cacing, dan kaktus ya…maksudku kita lihat saudara-saudara kita yang tak seberuntung kita. Pilih mana antara gigi tonggos dengan penyakit kanker otak, kanker darah, dan seabrek penderitaan yang mereka alami. Mereka ingin sembuh juga kan? Bersyukurlah kita masih memiliki kesehatan meski mengidap gigi tonggos. Makan pun tetap enak. Betul nggak?
Kesimpulan : Masih banyak yang tak seberuntung kita.

4.    Ejekan adalah hal yang paling banyak kita temukan dimanapun tempatnya. Namun, kita nggak perlulah menyikapinya dengan serius. Mereka yang mengejek kita sebenarnya hanya bercanda saja, nggak ada maksud untuk menyakiti. Yakinlaaaah…. Ejekan-ejekan itu ada baiknya kalau kita artikan sebagai penghormatan kepada kita. Mereka yang mengejek, justru sedang menanggap kita sebagai tokoh utama dala sebuah sinetron. Sebagai profesionist, kita sebaiknya melakukan hal yang professional. Ini adalah kesempatan kita untuk menunjukkan bahwa diri kita bahwa kita benar-benar  ada. Lihatlah orang-orang yang sukses melebihi orang-orang normal kebanyakan. Sebut saja Tukul Arwana. Beliau terkenal dengan ketonggosan giginya. Tetapi, dengan bakat-bakatnya mampu mengungguli penjual xiomay yang giginya bagus dan tampan. Hehehe….ayo kita ikuti langkah-langkah sukses mister Tukul Arwana. Tentu saja artis-artis bergigi tonggos lainnya.
Kesimpulan : Tunjukkan bakat yang kita miliki untuk menutupi kekurangan kita. Bahasa kerennya sih, "unjuk gigi"

5.    Jika kita tadi di paling atas udah ngeborong poin 1, 2, 3, 4, dan 5. Sekarang kita juga bisa ngeborong nich poin 1-5 yang terakhir ni biar cepet dapat pasangan. Aku udah bikin penelitian loch kalau cinta itu tumbuh bukan dari kondisi fisik kita. Tetapi tergantung bagaimana kita memberi perhatian kepada orang yang kita sayangi. Jika orang yang kita cintai tidak juga menerima kita, janganlupa soal jodoh sudah ada yang mengatur yaitu Allah. Jadi, kita nggak perlu risau soal jodoh. Yakinlah…
Kesimpulan : Jangan terlalu berfikir keras soal jodoh, ntar gigi cepat rontok dan hasilnya justru semakin memperkeruh keadaan.

Huft….akhirnya selesai juga. Ups, baru inget 2 hari belum gosok gigi. Yuks kita gosok gigi biar gigi kita tetap kinclong n ngecling setiap saat.

52 komentar:

  1. bagus bro tulisannya, tapi kok warna warni gitu ya?. oh ya, gigi ane juga nongol nih, hehehehe.semangat!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Thanx bro uda baca, warna warninya lain kesempatan tak ganti dech biar tambah enak bacanya..
    Meski nongol tapi sexy, khaan... Semangat, cling*

    BalasHapus
  3. Gigi ane juga nongol.. sangat super tidak PD, apalagi yg berjiwa perfeksionis macem ane, ane jadi ng-drop duluan sbelum beraksi, apalagi raut muka ane yg super serius, keliatan makin garang diliat orang, mau senyum tapi keinget duluan ama yang namanya gigi.. kasian yang berjiwa mellow, dan bernyali kecil.. siksaan lahir batin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. justru harus semangat bro buat kamu yang berjiwa perfeksionis. Apapu yang terjadi kamu harus tetap sempurna kan...jadi jangan malu unjuk gigi. Semangat....!!!!

      Hapus
  4. SKR JGN MERASA MALU DAN MINDER BAGI YANG MEMILIKI GIGI TONGGOS SEBAB MAS KIKI DENGAN IZIN ALLAH BISA MELAYANI TEMAN YG MEMILIKI GIGI TONGGOS DENGAN CARA TRADISI KIKIR GIGI DAN POTONG GIGI TUJUAN PENGOBATAN GIGI TONGGOS TEMAN YG MINAT KIKIR GIGI SILAKAN KONSUTASI KE MAS KIKI DI WWW.POTONGGIGI.BLOGSPOT.COM HP.085270561973 BAGI TEMAN YG BERKONSULTASI YANG DI LAYANI. SALAM MAS KIKI BUAT YG BERGIGI TONGGOS.

    BalasHapus
  5. yang ada hanya sedih dan marah, terasa kesepian.
    punya hal semacam ini memang tidak mudah, sayapun takut jika berada di tempat yang banyak orang, saya memilih tidak terlihat dan dianggap tidak ada dengan begitu saya merasa sedikit tenang
    thanks for share

    BalasHapus
  6. saya pun mengalami bal yang sama..ejekan demi ejekan membbuat saya makin drop...hampir putus asa..hanya ingin terlihat cantik normal seperti yang lain pun terasa mustahil bg saya...:(

    BalasHapus
  7. Saya sebentar lagi mau msk SMA saya takut dengan keadaan gigi seperti ini ndak ada yang mau temenan sama saya. Mau minta dipakein behel takut ngebebanin orang tua. Kira kira bagaimana sih pandangan orang kepada gigi tonggos? Saya juga jd pendiem bgt.. padahal saya gabisa diem kalo di keluarga. Tapi semangaat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama aku juga ngerasa kek gitu,biasanya keluarga sering nanya kenapa gigi aku kaya gitu.Jujur ak sakit hati tapi mau gimana lagi udah kek gini mau apa?sampai aku berfikir kalau aku kerja apa bisa pasang behel tanpa membebani ortu.Insecure bangetπŸ˜”

      Hapus
  8. Kata suami gigiku agak maju jadinya klo tdr suka mangap jadinya ileran deh. Aku kan jadi malu dan ngerasa jelek banget. Emang orang cantik itu adalah orang yg tidak tonggos. Sedih aku

    BalasHapus
  9. Tidak perlu malu bergigi tonggos, pake behel untuk tidak terlalu kentara

    BalasHapus
    Balasan
    1. Takut pake behel malah nambah nongol

      Hapus
  10. Aku juga,, !!! Tapi itu membuat wajahku terlihat gagah dan macho. Jadi banyak yg naksir ke aku,, apalagi aku rajin olahraga berat. Jadi badanku juga atletis.

    BalasHapus
  11. Aku juga,, !!! Tapi itu membuat wajahku terlihat gagah dan macho. Jadi banyak yg naksir ke aku,, apalagi aku rajin olahraga berat. Jadi badanku juga atletis.

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Ternyata rata-rata orang yang bergigi tonggos semuanya memiliki perasaan dan pikiran yang sama terhadap gigi mereka bahwa itu menjadi masalah yg serius untuk penampilan mereka dan itu memang benar suatu masalah. orang mana tahan dengan ejekan, jangankan dipandang orang, memandangi diri sendiri di cermin pun sudah down dan minder. Bagi mereka yg punya badan bagus, dan wajah yang lumayan mungkin bisa ketutup kekurangan gigi tonggos itu, malah menjadikan hal itu sebagai unik, tapi mereka yg punya badan kurus, wajah serius, ditambah dengan gigi tonggos pula tentu menjadi beban.. rasanya menyedihkan memang, tapi ingat bahwa kita tidak sendirian di dunia ini.. ingat bahwa banyak juga kok orang yang bergigi tonggos bahkan mungkin keadaannya lebih parah daripada kita.. satu hal pasti jangan pernah dibuat serius, santai saja, dan jadikan gigi tonggosmu sebagai pacuan diri untuk berprestasi, tetap semangat dan ketika kita sukses orang tidak akan lagi melihat ke arah gigi kita, maka jadilah pemenang dan jangan menjadi pecundang yang justru memperparah minder kita karena masalah gigi tonggos.. tetap semangat dan terus bersama dengan teman-teman yg dapat menghargai keberadaan kita bukan justru menyudutkan kita ...

    BalasHapus
  14. aku juga tonggos. Ibuku tongos,karena giginya ada yg berjubel gt. Tapi entah gigiku tongos stelah terjatuh ,gigiku kebentur sama ubin lantai sekolahan di kelas 3 dulu. Setelah kelas 4,perubahan rahangku mulai maju. Padahal kelas 1 dan 2 dan 3 Sd aku masih cantik. masih senyum cantik 😣 Skarang aku sampai frustasi,saya ga pke facebook,gara2 ada yg ngatain tonggos. nunggu stahun lagi mau pake behel. Semoga itu bisa merubah penampilanku. amiin. Ga pede bnget. sering di bully selama 4 tahun. sampai skrng 😣

    BalasHapus
  15. Jangankan mau senyum lebar....bercermin alone aja di cermin rasanya nyesek liat wajah disertai gigiku...... sering dpt hinaan nmbh buat aw g akan pernh pede untuk berada dit4 umum.

    Sedih....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangatlah semua saudara sepenanggungan gigi tonggos,,a ak sampai sekarang jomblo gara gara ga pedean jumpa sama cewek umur sudah kepala tiga tapi pasangan belum punya..nasib ya nasib

      Hapus
  16. Jangankan mau senyum lebar....bercermin alone aja di cermin rasanya nyesek liat wajah disertai gigiku...... sering dpt hinaan nmbh buat aw g akan pernh pede untuk berada dit4 umum.

    Sedih....

    BalasHapus
  17. Di cuekin aj.ntar lama2 mereka juga capek sendiri.terus diam dech.dan semua bakalan berjalan normal kembali ...pengalaman pribadi.he..he...

    BalasHapus
  18. Gue jg sama..Gk pd sihh..pgn ktwa aj smpe tutup mulut..tp ya mo gmn lg..sprti kata d'masiv "syukuri apa yg ada..hidup adalah anugrah"

    BalasHapus
  19. intinya gua cuma mau punya temen yg bisa menghargai fisik gua

    BalasHapus
  20. Aduhh,aq jg nggk thn banget punya gigi yg ky gini.aq cape jd bhn tertawaan trs,susah banget mau ketawa

    BalasHapus
  21. Saya juga malu dengan Gigi saya.
    Kerja saya jadi waiters dikaffe dan bertemu banyak orang.
    Tapi saya selalu berfikir positive ada banyak org yg menyayangi saya jadi saya tak pernah minder meski jelek, dan sering dikatain mukamu kayak orang bodoh.
    Bahkan saat saya SMA sering dibully

    BalasHapus
  22. Saya juga bergigi maju alias tonggos. Apalagi gigi depan saya yg dua d tengah giginya gede. Dulu saya sering d katain omaslah, monyonglah, ginonglah,si huntulah, si gigi kampaklah. Pokoknya sewaktu kecil Sd, SMP, bahkan SMA juga saya kenyang dpt hinaan kaya gtu. Alhasil sekarang udah gede udah dewasa saya jadi malu berinteraksi bicara dgn org lain. Saya juga minder sama cowo cowo, kadang suka bertanya tanya, apa masih ada yg mau sama saya?😣

    BalasHapus
  23. Ya ampun, sedih sekali aku baca2 komentar nya yak. Aku juga tonggos tapi gak pernah dihina hina kayak gitu. Aku kurus, hitam, rambut keriting. Intinya sih aku jelek banget. Haha.... Tapi aku gak pernah ambil pusing orang mo bilang apa dengan fisik ku. Kelemahan aku itu suka keliatan kayak orang bodoh, suka Bingung2, planga plongo. Hanya ini yg aku gak suka sama diri aku. Tapi akhir2 ini aku mau merubah penampilan aku, udah smoothing rambut, mau beli baju2 yg agak bagus, make up sedikit, gitu2 lah. Biar gak dekil2 amat. Hehe... Sama sering baca2 biar pinter dikit. Hehe

    Semangat teman2 ku, hidup ini bukan hanya soal Gigi. Benar kata Penulis... Gbu

    BalasHapus
  24. Aku sering dikatain gitong tapi cara nyya gimana biar temen aku gak katain lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Behel gan itu cara paling efektif

      Hapus
    2. aku kadang nanggapinnya cuman senyum.tapi kalo udh malem suka keinget kata kata yang ngejek kadang juga sampai nangis saking gak tahan sama ucapannyaπŸ˜‚

      Hapus
  25. Kalau aku sih PD aja tuh walupun punya gigi tonggos muka jelek kulit hitam..karena aku mensyukuri apa yg allah anugrahkan kpd ku

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku jga bersyukur atas pemberian Allah, namun ketika ada yg ngejek pasti insecure lagi

      Hapus
  26. Ttep PD ajh kawan aku jga PD ajh ...biasanya klo udh msuk SMA atau kuliah udh ngga ada tuh yg ngata ngatain gigi..soalnya udh sma2 gde udh pda ngerti paham satu sama lainπŸ˜€πŸ˜†πŸ˜… klo itu yg aku rasain

    BalasHapus
  27. Mending klo gigi nya doang mah yang tonggos masih bisa di bnerein lah gua gigi gigi ma gusi sama sama nongol ..ada kelainan lada rahang hmm jadi ga bisa klo cuma pake behel harus di operasi rahang :'(

    BalasHapus
  28. Kalo udah dewasa punya gigi tonggos rasanya malu banget.... Nyari pasangan pun susah. Kadang aku mikir,siapa yang mau sama aku ? Sedangkan cewek" di sekitar aku cantik" dan punya gigi normal:(. Saat foto pun gak bisa ketawa kayak teman" lainnya. Cuman bisa mingkem. Kalo foto ketawa malah dijadiin foto aib:(. Mau behel pun perawatan nya mahal >_<. Masalah terserius tuh cuman 1. Aku pingin punya pacar :v

    BalasHapus
  29. Kalau gigi ginsul gimana tuh,malu benget udah kaya papir suka di katain mulu,tapi sih kalo tongos doang trus rapih mah pede aja atuh,masih mening

    BalasHapus
  30. Aku juga suka sedih sama penampilan gigi aku yg tonggos yg gigi nya yg depan cuma 2 yg gede trs aga maju gtu jadi keliatan banget kalo tonggos alhasil aku ga pernah mau ketawa lepas kalo di sekolah karna pas SD SMP aku jadi bahan ledekan karna tonggos tp alhamdulillah pas smk ga pernah ada yg ngatain aku lg cuma ya gtu masi ga berani unjuk gigi dan kurang percaya diri tp wajah aku banyak yg bilang kek arab gtu tp tetep aja aku ga percaya diri dan insya allah nanti pas aku udh kerja bener bener mau pake behel biar rapih hehe

    BalasHapus
  31. Aku bener bener malu dengan gigiku yang tonggos. Jdi ga pede :(. Gede², maju atas bawah lagi :(. Nasib

    BalasHapus
  32. Untuk teman2 yang merasa giginya maju.

    Aku sendiri jg demikiann. Tapi banyak dukungan yg kuterima dr keluarga dan temen.

    Mereka selalu bilang, hidup itu bukan hanya soal gigi. Dan benar, semakin aku dewasa kini sdh kuliah aku sering disibukkan banyak hal jd aku ga ingetin gigi mulu spt waktu aku msh abg dulu.

    Intinya, jangan malu bersosialisasi. Kamu ga hanya dipandang dari gigi kok. Kalo kamu tetep ramah, dan apa adanya orang2 tetep akan suka didekat kamu.
    Karena pada dasarnya semua manusia punya kekurangan masing2 jd kekurangan kita ini tidak terlalu dipedulikan oleh mereka kok.
    Dari pengalaman pribadi saya, itu cuma parno kita aja seolah2 semua org liat ke gigi kita, padahal mah nggak.

    Jadi, tetep biasa aja ya, karena banyak hal yg lebih penting dr gigi kita. Dan urusan cinta, kalo suatu saat nanti ada yg naksir kamu, kamu bakal tau dia itu tulus, dia ga mandang fisik, jadi kamu jg bisa lebih mudah menemukan cinta sejati.

    Semangat !!

    BalasHapus
  33. Dulu waktu sekolah, terutama SD & SMP, gilee dibully abis2an gara2 punya gigi tonggos. Ditambah karena jarang senyum, dibully sama kakak kelas, karena dianggap sombong ��. Tapi gak usah ambil pusing, gak usah sering bercermin, jalanin dan lakukan apapun yg kita suka. Saat2 dibully itu, aku gak merasa insecure sih, bodo amat aja, ini kan hidup aku, bukan hidup mereka. Hasilnya, aku selalu ranking 1, dipuji guru2, trus aku gak diem aja, kalo ada yg bully, aku bales, kalo mereka main fisik, aku balas jg. Trus tiap ada lomba, aku selalu ikut. Selalu juara jg. Oh, tapi aku tukang terlambat ke sekolah (yg ini jgn ditiru ya). Jd sampai aku lulus, aku terkenal sbg si "pinter", si "tukang berantem", si "tukang telat"... gak ada tuh dikenal sbg si "tonggos".

    Jd intinya, tutupin 1 kekurangan kita, dgn byk kelebihan kita. Jgn stuck dgn 1 kekurangan.

    Oh iya, aku malah sempat pacaran dgn 1 cwo di sekolahku yg paling tampan, sampe semua org bingung kok bisa. Dia cuma bilang, nilai org jgn dr fisik, tapi dr hati dan kepribadiannya.

    Skrg aku udh kerja, punya duit sendiri pun, blm pake behel, karena gak merasa insecure. Jd belom butuh2 amat gituan.

    Semangat buat semua org yg bergigi tonggos kayak aku! Fighting!

    BalasHapus
  34. Kira kira kalo pakek behel bisa normal lagi gak ya gigi nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa brok, konsultasi ke dokter, lagian behel diciptakan emang buat ngatur posisi gigi

      Hapus
    2. rahang juga bisa dibenerin, mau di tegakan, tapi rahang harus ke spesialis orthodonti

      Hapus
  35. Blog dari 2011 tp masih rame yg komen di 2020 dan gue mewakili 2021 hehe:v

    Makasih kak udah buat blog yang mewakili isi hati❤

    Sedih baca komen"nya tapi kadang gue ngerasain hal yang sama juga hehe, gak PD ditengah orang banyak, gak PD kalo deket cowok dan gak PD kalo foto pake kamera belakang wkwk
    Tapi tetap semangat:)

    BalasHapus
  36. Untuk yang tak sengaja membaca komen aku,tetap sabar ya walaupun punya gigi maju.

    Emang betul sii,punya gigi maju itu bikin kita gak percaya diri.

    #semngat,dan syukuri apaun yang di beri oleh allah swt.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Friends