Minggu, 09 Maret 2014

Beberapa Fakta Keistimewaan Al-Quran sebagai Mukjizat

Keistimewaan Al-Qur’an

A-Qur’an memiliki banyak keistimewaan, antara lain:

1.      Terpelihara Keasliannya

Firman Allah:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ (٩)
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.“ (Q.S. al-Hijr, 15: 9)

Upaya-upaya untuk memalsukan al-Qur’an telah dilakukan oleh orang-orang kafir sejak dahulu sampai sekarang tetapi usaha-usaha itu selalu gagal total.
Musailamah al-Kadzab, seorang sastrawan Arab yang mengaku sebagai nabi berusaha untuk menandingi al-Qur’an dengan mengubah beberapa syair. Tetapi syair gubahannya itu hanya membuat orang tertawa. Misalnya untuk menandingi surat al-Ashr, dia mengaku mendapat wahyu:
يَا وَبَر يِا وَبَر إِنَّكَ أُذُنَنَانِ وَ صَدْرٌ وَسَيْرَكَ حَفَرَ النَّقَرَ
“Hai kelinci, hai kelinci, kamu punya dua daun telinga dan dada tempat jalanmu ada lubang galian.”

Di era modern, pemalsuan al-Qur’an dilakukan oleh kelompok Ahmadiyah dengan menyusun kitab Tadzkirah yang menurut mereka merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Mirza Ghulam Ahmad. Pada tahun 2009, penerbit asal Amerika, Omega 2001 dan One Press membuat al-Qur’an palsu dengan judul hard cover “FURQANUL HAQ” atau “TRUE FURQAN”, dan usaha inipun gagal total.

2.      Sesuai dengan Sains Modern

Al-Qur’an terbukti sesuai dengan sains modern. Contoh bukti kesesuaian al-Qur’an dengan sains modern antara lain digantinya kulit manusia di neraka. Kulit adalah pusat kepekaan panas. Maka jika kulit telah terbakar api seluruhnya, akan lenyap kepekaannya. Oleh karena itu, Allah menghukum orang kafir dengan mengembalikan kulitnya waktu demi waktu. Allah berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا(٥٦)
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. al-Nisaa’: 56)
Ayat inilah yang mendorong Dr. Tagata Tejasen, Ketua Departemen Anatomi di Universitas Chiang Mai, Thailand masuk Islam.

3.      Dihafalkan Banyak Manusia

Allah berfirman:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ(١٧)
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Q.S. al-Qamar, 54: 17)

Ayat ini diulang empat kali dalam surat tersebut dan terbukti al-Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang banyak dihapal oleh banyak manusia bahkan mampu dihapal oleh anak-anak yang masih sangat belia. Ibnu Sina hapal al-Qur’an di usia 5 tahun, Imam Thabary, Imam Syafi’i, dan Ibnu Khaldun hapal al-Qur’an usia 7 tahun. Imam al-Suyuthi hapal al-Qur’an sebelum usia 8 tahun. Ibnu Hajar al-Asqalani hapal al-Qur’an usia 9 tahun, Ibnu Qudamah hapal al-Qur’an usia 10 tahun.

4.      Menceritakan Masa Lalu dan Akan Datang dengan Tepat

Diantaranya adalah kemenangan bangsa Romawi setelah mereka mengalami kekalahan dari bangsa Persia. Allah berfirman:
غُلِبَتِ الرُّومُ(٢)فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ(٣)فِي بِضْعِ سِنِينَ لِلَّهِ الْأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ(٤)
(2) Telah dikalahkan bangsa Rumawi, (3) di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, (4) dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,” (Q.S. al-Ruum: 2 – 4)

Sekitar tujuh tahun setelah diturunkannya ayat-ayat di atas pada Desember 627 Masehi, perang penentu antara Romawi dan Persia terjadi di Nineveh. Kali ini pasukan Romawi secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia dan memaksa Persia harus membuat perjanjian dengan Romawi untuk mengembalikan wilayah yang mereka rampas dari Romawi. Akhirnya kemenangan bangsa Romawi yang diumumkan oleh Allah dalam al-Qur’an menjadi kenyataan.
Keajaiban lain-lain yang diungkapkan pada ayat-ayat di atas adalah pengumuman tentang fakta geografis yang tidak diketahui oleh seorangpun pada masa itu, yaitu tentang kekalahan Romawi di daerah yang paling rendah di bumi.
Ungkapan “adnal ardli” yang diterjemahkan dengan “bumi yang terdekat” adalah kurang tepat. Kata “adna” dalam bahasa Arab berarti “yang paling rendah.” Karena itu, “adnal ardli” artinya tempat paling rendah di bumi. Sejarah membuktikan bahwa ketika Romawi dikalahkan Persia, dan kehilangan Yerusalem benar-benar terjadi di letak paling rendah di bumi. Wilayah yang dimaksud adalah cekungan Laut Mati yang sekarang berada di Yordania. Laut Mati terletak 395 meter di bawah permukaan laut adalah daerah paling rendah di muka bumi. Ini membuktikan bahwa Romawi dikalahkan oleh Persia di bagian bumi paling rendah, persis seperti yang dikemukakan pada rangkaian ayat ini.
Bukti lain tentang ketepatan peristiwa yang terjadi di masa datang adalah kemenangan umat Islam terhadap kafir Quraisy. Allah berfirman:
سَيُهْزَمُ الْجَمْعُ وَيُوَلُّونَ الدُّبُرَ(٤٥)
“Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” (Q.S. al-Qamar, 54: 45)
Para ulama sepakat bahwa yang dimaksud “golongan” itu adalah kafir Quraisy. Saat itu sepertinya kondisinya sangat tidak mungkin umat Islam dapat mengalahkan kafir Quraisy. Mengingat umat Islam dalam kondisi serba susah, baru saja diboikot, Khadijah Radliyallahu ‘Anha dan Abu Thalib wafat, dan umat Islam sangat lemah. Tetapi ayat ini benar-benar terbukti dengan kekalahan kafir Quraisy dalam perang Badar dan mereka lari dari medang perang.

5.      Petunjuk Manusia Sepanjang Masa

Firman Allah:
ذَلِكَ هُدَى اللهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ (٢٣)
....Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.” (Q.S. al-Zumar, 39: 23)

Petunjuk dalam bahasa Arab, hidayah adalah penjelasan atau petunjuk jalan yang akan menyampaikan kepada tujuan sehingga meraih kemenangan di sisi Allah. Hidayah adalah nikmat Allah yang paling besar,sebagaimana firman-Nya:

أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ(٤٠)
“Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.” (Q.S. al-Nur, 24: 40)

Tentu masih banyak lagi yang dapat kita ambil dari Al-Quran, seperti masalah budaya, pendidikan, sosial, politik, hukum dan HAM, pertahanan dan keamanan, ekonomi, sains dan teknologi, dan masih banyak lagi hingga kompleks menata urusan manusia era modern saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Friends