|
Pak Jokowi dan Kiat Esemka |
Saat ini mobil Kiat Esemka sedang hangat-hangatnya
dibahas di media. Memang sih, kemunculannya sangat diterima masyarakat terlebih
sejak Pak Joko Widodo, walikota Solo, memutuskan mobil Kiat Esemka dijadikan sebagai
mobil dinasnya. Langkah Jokowi memang menjadi cemeti bagi pemerintah untuk
segera merealisasikan mimpi bangsa Indonesia untuk memiliki mobil lokal. Dan
sejak itu, mobil ini pun menjadi sebuah tren dengan banyaknya pesanan yang
datang dari para pejabat pemerintah pusat, pemerintah daerah, anggota DPR, dan
serta para pengusaha. Nantinya, masyarakat umum juga diharapkan dapat menikmati
mobil yang digarap tangan-tangan anak bangsa ini.
Wah, makin banyak pesanan mesti lebih
meningkatkan kerja keras lagi. Gimanapun juga kualitas barang tetap harus
diperhatikan untuk tetap menarik perhatian masyarakat. Buktikan kalau mesin
mobil Esemka bukan mesin abal-abal tetapi mesin tangguh kelas dunia. Jangan
sampai kalau sudah diproduksi masal justru kualitasnya menurun. Ini bukan
industri makanan yang bisa dikurangi atau ditambahi bahan-bahannya, dan asal
laku saja. Tentu saja dengan bantuan pemerintah apapun bentuknya, mobil Esemka
ini nantinya diharapkan menjadi momentum berdirinya industri otomotif nasional.
Tentunya tidak hanya mobil Kiat Esemka saja. Sebenarnya sudah banyak
mobil-mobil yang telah diprogramkan bahkan sudah jadi baik dari SMK sendiri,
badan-badan Negara maupun swasta. Di sini peran media juga sangat penting untuk
membantu popularitas mobil hasil kreasi anak bangsa ini. Ternyata belum banyak yang tahu juga kan, bahwa selama ini anak-anak SMK di seluruh Nusantara mempunyai misi yang serupa. Sejak Kiat Esemka muncul ke permukaan, satu per satu teknologi hasil dari tangan siswa SMK pun bermunculan di media, dan masyarakat pun semakin banyak yang tahu ternyata ada 'great something' yang pantas untuk dibanggakan di negeri kita yang tengah kacau ini. Setidaknya, akan sedikit memotivasi kita untuk tetap memiliki rasa dan sikap nasionalisme kita yang saat ini cenderung menurun atas ketidakpercayaan publik terhadap kinerja pemerintah. Sama halnya saat pesta sea games yang baru saja berlalu. Lihatlah bagaimana masyarakat sangat antusias dan mendukung habis-habisan untuk meraih kemenangan. Kondisi seperti itulah yang kini dibutuhkan bangsa kita tercinta. Rakyat bersatu mendukung langkah nyata demi kebanggaan bangsa. Namun, sepertinya even-even itu hanya menjadi sebuah intermezo atau sekedar hiburan di tengah-tengah ketegangan politik dalam negeri yang tentu saja berimbas ke segala aspek. Setelah acara selesai, masyarakat kembali berkutat dengan stres berkepanjangan yang diakibatkan banyak orang di pemerintahan yang menyalahi manajemen pemerintahan ini.
Jadi, intinya, masyarakat saat ini lebih membutuhkan langkah nyata. Rakyat sudah lebih dulu bergerak mengambil langkah nyata seperti yang dilakukan siswa-siswa SMK itu, atau seperti atlet-atlet kita di sea game kemarin, atau langkah Pak Jokowi memberikan teladan pemimpin yang bijaksana. Lalu yang di pusat bagaimana kabarnya? Masih sibuk promosi ikan Salmon dan ikan Teri? Bukan berarti menuduh pemimpin-pemimpin yang lain tidak bekerja dengan baik lho ya. Mereka sudah bekerja. Namun, kembali lagi masyarakatlah yang menilai. Pemimpin itu bekerja untuk rakyat banyak. Berhasil tidaknya pemimpin adalah rakyat yang menilai. Kalau mayoritas rakyat sudah puas dengan gaya kepemimpinan seoarang pimpinan berarti itulah pemimpin yang sejati. Jika banyak masyarakat yang tidak puas dengan kinerja pemimpin berarti masih banyak yang harus dibenahi. Buktikan dong! Dan itulah yang terjadi saat ini di negara kita tercinta ini. Semua seakan berjalan lambat, tidak gesit, tidak tegas dalam menangani masalah-masalah nasional. Ini justru semakin menjatuhkan wibawa sebuah bangsa. Huft...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar