|
Su-27 |
Indonesia sudah memiliki 2 pesawat tempur Sukhoi Su-27 tipe SK, dan rencananya departemen pertahanan akan menambah 6 lagi pesawat sejenis yaitu 3 unit SU-27SKM dan 3 unit SU-30MK2. Jika itu terealisasi maka kekuatan Indonesia akan semakin kuat meskipun belum ideal untuk ukuran negara Indonesia yang besar ini.
Indonesia (TNI-AU) mulai menggunakan keluarga Sukhoi-27 pada tahun 2003 setelah batalnya kontrak pembelian 12 unit Su-30KI pada 1996.
Kontrak tahun 2003 mencakup pembelian 2 unit Sukhoi-27SK dan 2 unit
Sukhoi-30MK senilai 192 juta dolar AS tanpa paket senjata. Empat tahun
kemudian pada acara MAKS 2007 di Moskow Departemen Pertahanan mengumumkan kontrak untuk pembelian 3 unit Sukhoi-27SKM dan 3 unit Sukhoi-30MK2 senilai 350 juta dolar AS.
Selain menambah armada pesawat tempur, departemen pertahanan juga akan segera menambah 3 unit kapal selam untuk angkatan laut dan 100 unit tank Leopard untuk angkatan darat. Rencananya September mendatang juga akan didatangkan 2 helikopter Mi-35. Wah, itu berarti Indonesia benar-benar tengah mempersiapkan perang. Terutama dari ancaman negara lain, terlebih negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia, seperti Malaysia, Filipina, Papua Nugini, bahkan Australia. Namun, dengan jumlah armada yang masih sedikit apakah Indonesia benar-benar siap tempur?
|
Wilayah Indonesia begitu luas |
Sebenarnya, perang adalah bukan menjadi tujuan utama.
Tujuan utama pembelian alat-alat tempur
itu bukan untuk kekuatan militer. Sebab, lantaran jumlahnya sedikit, misalkan pesawat tempur Sukhoi, itu hanya diprioritaskan untuk mencetak penerbang-penerbang
terlatih dan profesional. Keenam pilot yang sudah dilatih khusus
nantinya ditugaskan menurunkan ilmunya kepada pilot-pilot. Targetnya,
supaya pada akhirnya jumlah penerbang handal di Tanah Air meningkat. Selain mencetak pilot, juga mencetak tenaga ahli Indonesia di bidang teknologi. Jadi intinya bisa dikatakan sebagai transfer teknologi, bukan bertujuan untuk perang. Jika, Indonesia dapat ilmunya, siapa tahu ke depan Indonesia bakal bisa membuat sendiri pesawat tempur itu. Demikian halnya dengan pembelian 3 unit kapal selam dari Korea Selatan. Korea Selatan sedang memantapkan negaranya sebagai produsen perangkat perang, dan Indonesia ikut bekerja sama dengan membuat kontrak kerja membuat 3 kapal selam yang nantinya bakal di beli Indonesia, dimana Indonesia juga ikut andil dalam pembuatan kapal selam itu. 1 unit dibuat di Korea Selatan, 1 Unit juga dibuat di Korea Selatan dengan mengikutkan sekitar 100 orang tenaga ahli Indonesia, kemudian satu lagi dibuat di Indonesia yaitu PT PAL. Program itu sangat baik dong, buat Indonesia ke depan. Diharapkan nantinya Indonesia juga mampu menjadi produsen peralatan semacam itu.
Untuk tank Leopard dari Belanda, menurut pengamat militer, ini merupakan sebuah tawaran yang tepat jika Indonesia segera memilikinya. Di mana, negara-negara Eropa sedang dilanda krisis ditambah keuangan Indonesia yang meningkat, ini merupakan kesempatan untuk Indonesia memperoleh tank tercanggih dengan harga yang tidak memberatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar