Lagi-lagi, tindakan para anggota dewan kita yang terhormat begitu menyentil hati rakyat. Bagaimana tidak, belum mereda denging di telinga soal pembangunan gedung baru DPR yang memakan biaya fantastis 800 miliar rupiah. Meski rencana itu dibatalkan, nampaknya anggota dewan tidak patah arang untuk menguras uang rakyat dengan cara yang tidak wajar. Mumpung mereka masih berkuasa di Senayan, karena kesempatan tak datang dua kali. Wajarkah? Melihat kondisi negara kita yang tengah dilanda berbagai masalah. Terutama kemiskinan. Di awal tahun ini saja, tindakan membabi buta yang dilakukan para wakil rakyat sangat diluar pikiran dan hati nurani.
Berikut beberapa proyek nakal DPR di awal tahun 2012 ini saja,
1. Merawat Gedung
Setelah gagal menggelontorkan uang negara untuk membangun gedung baru, akal busuk para anggota dewan terus berputar-putar mencari cara agar duit 800 miliar alokasi pembangunan gedung yang gagal itu, bisa tetap keluar dari kas negara dan berharap cipratannya bisa masuk ke kantong pribadi. Untuk tahun 2012 ini rumah wakil rakyat akan mendapat anggaran perawatan senilai 500 miliar. Wow...
2. Jatah Makan Rusa di DPR
Mungkin latah kali yaaaa....mendengar berita bahwa rusa-rusa yang berada di kawasan Monas mengalami haus dan kelaparan. Sikap cepat dan tanggap para anggota dewan patut diacungi jempol deh. Secara sigap, mereka pun mengalokasikan dana untuk memberi makan rusa-rusa yang berada di kawasan DPR agar tidak terjadi wabah kelaparan. Dananya mencapai 598 juta. Yah, mungkin saja proyek ini nggak akan mengundang kontroversi jika wujud rusa itu jelas keberadaannya. Kenyataannya, di lapangan nggak sesuai yang dibayangkan. Atau, jangan-jangan, rusa-rusa itu adalah jelmaan anggota dewan yang terhormat itu sendiri, ya? yang tengah kelaparan dan harus diberi jatah makan. Kalau rusa itu bukan mereka sendiri, mengapa bisa setanggap itu? Siapa sih, yang mau mati kelaparan? Padahal rakyat yang seharusnya diperhatikan. Mereka begitu tangkas dan tergerak hatinya ketika melihat rusa kelaparan. Tapi, kalau melihat rakyat yang kelaparan, cuek aaaaaaaja.
3. Pembuatan Kalender 2012
Ya sah-sah aja sih, bikin kalender 2012. Di bilang penting ya penting, dibilang nggak ya nggak juga.
Menyambut tahun 2012, DPR mengeluarkan kalender tahunan mereka. Kalender
yang berisi 13 halaman dan berisi foto-foto kegiatan pimpinan DPR ini
dicetak dengan biaya 1,3 miliar rupiah. Dana ini diperlukan untuk
mencetak 11.200 eksemplar kalender, dimana tiap anggota dewan
mendapatkan 20 eksemplar. Pembuatan kalender ini juga menjadi sorotan
karena dinilai merupakan bentuk pemborosan anggaran negara.
Wah, umumnya harga kalender yang kelas bagus cuma 5.000 rupiah, kadang ada yang gratis. Coba kita itung. Kalau duit 1,3 miliar itu buat beli 11.200 kalender. Berarti harga satuannya mencapai 116.000. Harga kalender 116.000? Gila kaleee.....
4. Mempercantik WC
Masyarakat kecil lebih akrab dengan istilah WC. Di masyarakat kita, masih banyak yang memiliki sarana MCK yang jauh dari kata sehat. Lihat aja di rumah-rumah padat penduduk. Mereka harus antre panjang hanya untuk buang hajat di WC umum. Kondisinya juga sangat kotor dan butuh perawatan. Kenyataannya, rakyat tidak mampu merawat WC umum itu. Nah, kalau pak DPR ingin mempercantik toilet dengan dana 2 miliar. Itu jelas sekali pemborosan. Toilet yang sudah ada kan masih bagus, hanya perlu sedikit perbaikan. Mendingan duit rakyat yang 2 miliar itu dipakai untuk membangun program 1000 WC untuk rakyat.
5. Renovasi Parkir
Gedung DPR kayaknya nggak henti-hentinya terus berbenah diri. Proyek ambisius
lain adalah renovasi tempat parkir motor. Tempat parkir yang terletak di
sebelah barat Gedung DPR ini akan diperluas dengan estimasi biaya
mencapai 3 miliar rupiah.
Tempat parkir motor itu sendiri
dirancang dua tingkat, dan mampu menampung lebih dari 2000 motor
perhari. Renovasi ini sendiri sudah berlangsung dan diperkirakan akan
segera selesai awal tahun ini juga.
6. Billboard DPR
Proyek lain yang mengundang decak kagum adalah pemasangan dua layar LED
yang akan menampilkan wajah para pimpinan DPR dan juga kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh anggota dewan.
Tidak tanggung-tanggung,
biaya pemasangan layar berukuran 3x2 meter yang dipasang diatas tiang
bulat setinggi 3 meter ini dibandrol dengan harga Rp 4,8 miliar rupiah.Lagi-lagi membuat rakyat ingin berteriak histeris. Apa yang mau dipamerkan lewat layar nggak penting itu? Di pamerkan sama siapa? Rakyat sudah nggak percaya lagi dengan kinerja DPR.
7. Renovasi Ruang Rapat Banggar
Baru-baru ini yang sedang hangat-hangatnya, para anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, akan segera menikmati
ruang rapat yang baru. Setelah BURT DPR memastikan telah melakukan
tender senilai 20 miliar rupiah pada Oktober 2011 lalu.
Renovasi
ruang rapat Banggar ini menuai kecaman karena, spesifikasi yang dinilai
terlalu mewah. Ruang rapat seluas 780 meter persegi, itu nantinya akan
diisi dengan barang-barang kualitas nomor wahid. Buat apa coba? Kalau hasil rapatnya, nggak sesuai kepentingan rakyat. He...DPR, nggak lihat apa, gedung-gedung sekolah pada ambruk. Nggak pernah nonton berita di TV? Media...tolong bantuannya ya, terus gembar-gemborkan hak-hak rakyat Indonesia. Tolong awasi kinerja pemerintah, terutama wakil rakyat. Biar rakyat tahu bagaimana para wakil rakyat bekerja. Kalau memang baik, rakyat terus mendukung. Kalau nggak pecus, biar rakyat juga yang memecatnya.
8. Parfum Pewangi Ruangan
Nggak tanggung-tanggung, DPR menggelontorkan duit negara sebesar 1,59 miliar hanya untuk pengharum ruangan. Belum sadar ya, kalau bau busuk itu keluar dari hati para pejabat korup.
9. Multivitamin Penambah Kebugaran
Daripada menghabiskan duit rakyat sebesar 824,4 juta untuk membeli produk penambah stamina tubuh para anggota dewan, mendingan mengundurkan diri saja jadi wakil rakyat. Kalau udah nggak mampu bekerja bilang aja. Nggak usah banyak cing cong.
10. Bla bla bla
Masih ingat kasus lap top, mobil dinas, pulsa, listrik, daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan masih baaaaaaaanyak lagi biaya-biaya yang harus ditanggung negara untuk menghidupinya. Lalu siapa yang menanggung hidup rakyat kecil? Mengapa wakil rakyat yang jelas berada dibawah rakyat justru yang menerima berbagai macam kemewahan, sementara rakyat hjarus menanggung dirinya sendiri. Tidak peduli rakyat mengais-ngais sampah untuk mengharap rizqi.
01/19/2012 06:20 AM