Dengan semakin majunya teknologi, saat ini telah muncul sistem baru untuk membantu menghemat tagihan
bulanan listrik, yakni dengan sistem prabayar. Pada sistem ini, kendali besaran
beban tagihan bulanan listrik ada di tangan pelanggan. Penggunaan
sistem pembayaran ini layaknya sistem prabayar telepon genggam, yang
dapat mengendalikan pemakaian pulsa. Seperti halnya pulsa prabayar, PLN menyediakan jumlah nominal yang bisa kita beli sesuai kebutuhan maupun daya beli. Pilihan nominal minimal adalah 20.000, dan selanjutnya 50 ribu, 100 ribu, 150, ribu, 200 ribu, 250 ribu, 500 ribu, dan 750 ribu. Dengan menunjukkan nomor meter ke gerai pembayaran listrik, kita akan mendapatkan nomor token (20 digit angka) yang nantinya dimasukkan ke meteran kita. Sangat mudah kan seperti membeli voucer pulsa ponsel. Secara, loket pembayaran listrik online sekarang sudah menyebar ke pedesaan.
Tersedianya listrik
tergantung dari berapa angka yang ditunjukkan di meteran khusus
pelanggan prabayar ini. Untuk pasokan listrik, tak ada yang berbeda
dengan ketika menggunakan pembayaran listrik yang biasa. Kelebihannya,
dengan cara ini, nggak lagi perlu khawatir dengan melambungnya tagihan
listrik, atau ancaman pemutusan listrik jika telat membayar tagihan. Tapi, jangan harap bisa nunggak-nunggak lagi bayar listriknya, ya.
PLN
menyatakan sistem prabayar ini merupakan rangkaian kebijakannya untuk
dapat mengontrol pasokan listrik dan daya terpakainya. Ide bagus lho, selain bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghemat pemakaian listrik sesuai keperluan, pengamat
kelistrikan sendiri menyatakan kenaikan tarif listrik saat ini sulit
dihindari mengingat beban keuangan PLN yang semakin berat. Kalau jumlah pelanggan yang suka nunggak berkurang, otomatis beban PLN semakin berkurang. Karena pelanggan sudah bayar duluan listriknya, ini cenderung membuat mereka terpaksa menggunakan listrik sehemat mungkin kan? Secara langsung penghematan energi bisa terkontrol. Berbeda kan dengan sistem tagihan atau pascabayar. Pelanggan cenderung masa bodoh menggunakan energi listrik. Pas tagihan keluar dan mendadak kaget karena tagihannya melambung, terpaksa nunggak karena anggaran kurang. Siapa yang rugi?
Total
subsidi listrik terus membengkak menjadi 54 triliun rupiah dari yang
diajukan APBN 2010, padahal alokasi sebelumnya hanya sebesar 37,8
triliun rupiah. Untuk menekan lonjakan subsidi listrik, Januari lalu
pemerintah telah menaikan tarif dasar listrik bagi pelanggan kaya dengan
daya diatas 6600 volt amper yang diperkirakan akan sedikit menekan
lonjakan subsidi hingga Rp 2,8 triliun. Sedangkan opsi lainnya kini
masih dalam pembahasan ditingkat kementerian.
Kumpulan Artikel Pribadi dan Literatur Dari Berbagai Sumber Sebagai Media Pencerahan untuk Melihat Dunia Lebih Dekat.
Senin, 17 Oktober 2011
Beralih Ke Sistem Listrik Prabayar Lebih Hemat Biaya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip
-
▼
2011
(128)
-
▼
Oktober
(17)
- Manusia Semakin Reaktif Akibat Fenomena Gombal War...
- Pingin Ganti Foto Profil Facebook Yang Lebih Unik?
- Fakta Tentang Indonesia dimata Dunia
- Mengatur Rutinitas Tidur Agar Lebih Mengesankan
- Working Productively in Dunya for Akhira
- Trik Memelihara Rambut Sesuai Karakternya
- Beralih Ke Sistem Listrik Prabayar Lebih Hemat Biaya
- Dukung Pulau Komodo Dalam Ajang Pemilihan Tujuh Ke...
- UNESCO : Candi Borobudur dan Prambanan Segera Terh...
- Jenis Pelecehan Seksual Di Tempat Kerja
- Suka Duka Saat Flu
- Cara Membuat Menu Horisontal Pada Blog Tanpa Menge...
- Maria Selena, Bidadari dari Jawa Tengah Dinobatkan...
- Kim Sang Bum, The Princess Piglet
- Nikmati Paket Wisata All in One di Gunung Muria
- Wedang Uwuh Khas Jogja Ternyata Terbuat dari Sampah
- Ganyong Menjadi Makanan Jenis Umbi yang Paling Dic...
-
▼
Oktober
(17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar